Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantaran Rusuh, 462 Warga Terbunuh

Kompas.com - 25/03/2011, 14:44 WIB

Di wilayah barat Pantai Gading,pasukan-pasukan yang berseteru  terlibat pertempuran  di kota-kota strategis. "Banyak terjadi bentrokan senjata di Guiglo," kata juru bicara UNOCI  Hamadoun Toure kepada wartawan.     

"Ada serangan-serangan dan penjarahan terhadap satu badan PBB, Gudang badan pengungsi PBB (HCR) dijarah," tambahnya.     

Guiglo, serta Duekoue, 30km di timur laut, adalah pelintasan-pelintasan penting menuju daerah timur ke ibu kota politik Yamassoukro dan selatan ke San Pedro,pelabuhan ekspor kakao terbesar dunia.     

Sumber-sumber Rabu mengatakan ribuan orang mengungsi untuk meghindari bentrokan senjata di jalan antara Guiglo-- yang dikuasai pasukan pro Gbagbo-- dan kota Blolequin, sekitar 60km di barat, direbut milisi pro Ouattara, Senin.     

UNOCI, Selasa menyatakan kecemasannya atas penggunaan senjata-senjata berat oleh pasukan Gbagbo terhadap warga sipil. UNOCI berusaha keras untuk mencegah penggunaan helikopter tempur MI-24 yang sedang diperbaiki di lokasi milter bandara Abidjan, serta peluncur-peluncur roket M21 yang berada di tangan pasukan Gbagbo," kata Toure, Kamis memperingatkan.      Misi PBB berkekuatan 10.000 personil dikecam karena gagal melindungi warga sipil semantara aksi kekerasan meningkat, tetapi Toure mengatakan misinya terbatas pada mandat penjaga perdamaiannya.     

Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS), yang melakukan pertemuan di ibu kota Nigeria, Abuja , Kamis menyerukan Dewan Keamanan PBB memperkuat mandat itu. Mereka ingin misi itu dapat menggunakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi nyawa dan properti, dan memfasilitasi pengalihan segera kekuasaan kepada Alassane Ouattara.      ECOWAS juga meminta Dewan Keamanan PBB memberlakukan sanksi-sanksi internasional lebih keras terhadap Gbagbo dan sekutu-sekutunya.     

Kelompok Gbagbo mengecam keras misi PBB itu dan menuntut mereka meninggalkan Pantai Gading.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com