Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpapar Radiasi, Dua Teknisi Dirawat

Kompas.com - 24/03/2011, 15:40 WIB

OSAKA, KOMPAS.com — Tiga pekerja di PLTN Fukushima Daiichi, Jepang, yang sistem pendinginnya rusak, terpapar radiasi dosis tinggi saat mereka berusaha memulihkan daya listrik reaktor nomor tiga.

Dua dari mereka harus dirawat di dua rumah sakit. Demikian informasi dari Badan Keselamatan Nuklir, Jepang, Kamis (24/3/2011). "Tiga pekerja yang bekerja untuk memasang kabel di ruang bawah tanah gedung turbin terpapar radiasi antara 170-180 mili-Sievert," kata juru bicara Badan Keselamatan Nuklir dan Industri (NISA). "Dua orang itu dikirim ke rumah sakit setelah mereka menemukan diri dalam genangan air. Meskipun mereka mengenakan pakaian pelindung, air yang terkontaminasi meresap dan kaki mereka terpapar radiasi".

Paparan dalam jumlah 100 mili-Sievert per tahun dianggap sebagai level terendah di mana risiko kanker terbukti. "Paparan langsung terhadap radiasi biasanya menyebabkan radang. Itulah yang menyebabkan mengapa mereka dikirim ke rumah sakit untuk diobati," kata juru bicara tersebut.

Ketiga pekerja itu berasal dari anak perusahaan Tokyo Electric Power Co (Tepco) yang mengoperasikan PLTN Fukushima Daiichi yang lumpuh, yang terletak sekitar 250 kilometer di timur laut Tokyo. Gempa dan tsunami pada 11 Maret telah memutuskan aliran listrik ke PLTN itu dan merusak sistem pendingin reaktornya. Kegagalan sistem pendingin itu telah menyebabkan batang bahan bakar reaktor tetap panas dan menguapkan air, yang mengancam terjadinya krisis berskala penuh. PLTN itu telah mengalami sejumlah ledakan dan kebakaran serta menyeburkan radiasi tingkat tinggi, yang mendorong evakuasi puluhan ribu orang.

Regu pemadam kebakaran dan tentara telah menyemprotkan air guna mendinginkan reaktor, tetapi hal itu juga menciptakan uap radioaktif. Pemerintah telah mengumumkan zona tertutup untuk radius 20 kilometer di PLTN itu. Pada radius 20-30 kilometer, orang-orang diminta tetap tinggal di dalam rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com