Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada "Hiroshima" di Fukushima

Kompas.com - 19/03/2011, 03:26 WIB

Penurunan suhu dalam reaktor dilakukan dengan beberapa cara akibat tidak berfungsinya tiga generator cadangan. Pemasukan air laut ke reaktor dilakukan dengan cara menginjeksikan lewat saluran air. Selain itu, dilakukan pula penyemprotan dari udara dengan helikopter.

Selain itu, untuk menekan tingkat radiasi ke udara, dilakukan pendinginan dengan penembak air (water cannon) yang dilakukan sejak Kamis (17/3).

Dengan mengalirnya listrik ke pompa untuk kolam pendingin, diharapkan tidak terjadi pelelehan inti reaktor nuklir yang menimbulkan kondisi seperti yang terjadi di Hiroshima.

Syahrir, dari Pusat Teknologi Radiasi dan Penanganan Limbah Radioaktif Batan, menambahkan, pemadaman kebakaran paling efektif pada sumber yang mengandung radiasi adalah air.

Dengan air, radiasi bahan nuklir akan tertahan penyebarannya ke udara. Namun, setelah itu aliran air harus dikendalikan.

Penanganan kebakaran

Keberadaan reaktor di suatu kawasan menuntut keterlibatan semua pihak terkait. Skala penanganan dikaitkan dengan dampak radiasi yang mungkin ditimbulkan jika terjadi kebocoran.

Penanganan radiasi dalam kawasan reaktor dilakukan oleh petugas pengelola. Jika radiasi tak tertangani hingga menyebar keluar kawasan, maka harus melibatkan pihak terkait lain. Di Batan, hal ini antara lain ditangani oleh tim pemadam kebakaran, SAR, Gegana Polri, Tim Nubika ABRI, hingga petugas polsek setempat.

Keterlibatan pihak lain di luar Batan mengikuti aturan yang ditetapkan Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA). Reaktor yang berkapasitas hingga 2 megawatt (MW), disebut berkategori 3, hanya ditangani oleh petugas reaktor. Untuk Kategori 2 yang berkisar 2 MW hingga 100 MW dan Kategori 1 di atas 100 MW memerlukan keterpaduan pihak lain yang terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com