ABIDJAN, KOMPAS.com - Penembakan terjadi pada sepanjang malam di markas Presiden Pantai Gading, yang diakui internasional, Alassane Ouattara dan kawasan lain di Abidjan, kata saksi pada Kamis (17/3/2011). "Terjadi penembakan setiap malam, yang terdengar sangat ribut, sehingga kami tidak dapat beristirahat, namun pagi ini (Kamis), itu mereda," kata warga di kawasan dekat Pelabuhan Bouet 2, daerah kantong pendukung Ouattara di pinggiran Youpougon, yang menjadi benteng pendukung diktator Laurent Gbagbo.
Penembakan juga terdengar di Williamsvile di pinggiran Adjame di kawasan utara dan di daerah pinggiran perumahan elit Cocody di bagian timur ibu kota, kata warga.
Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, kekerasan menjadi lazim di Abidjan, karena negara itu mengalami kemelut pascapemilihan umum, tempat sekitar empat ratus orang tewas. Pejabat petahana Gbagbo masih berkuasa, walaupun kemenangan besar diraih Ouattara pada pemilihan umum pada November 2010.