Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Kan: Bencana Ini Dahsyat

Kompas.com - 13/03/2011, 09:09 WIB

Puing-puing, termasuk rongsokan mobil dan reruntuhan bangunan, tidak saja menimpa pantai Sendai, kota yang paling parah terpukul gempa, tetapi di sepanjang pesisir pantai di timur laut Pulau Honshu juga bertumpukan puing-puing. Warga sama sekali tidak bisa berjalan karena terkepung puing-puing yang menutupi sebagian besar jalan di pantai pulau utama di Jepang itu.

Tsunami menerjang hingga 10 km ke daratan Pulau Honshu dari garis pantai. Tsunami membawa kapal-kapal yang terdampar, rumah-rumah yang roboh, mobil-mobil, pepohonan, dan apa saja ke daratan. ”Terjangan tsunami begitu dahsyat dan cepat,” kata Koichi Takairin (34), seorang sopir truk di Sendai.

Lebih dari 215.000 warga di sekitar episentrum gempa kini tinggal di 1.350 lokasi penampungan sementara di lima prefektur sebagaimana diutarakan Kepolisian Nasional Jepang.

Gempa menyebabkan satu juta rumah tangga tidak mendapatkan aliran air, terutama di timur laut Jepang. Di wilayah itu sekitar empat juta bangunan juga tidak mendapatkan aliran listrik.

”Setiap orang ingin keluar dari area ini, tetapi jalan-jalan tertutup karena ada tumpukan puing-puing,” kata Reiko Takagi, warga di Jepang timur laut.

Bala bantuan tenaga berdatangan dari sejumlah negara, mulai dari AS hingga Indonesia. Sebagian dari tim dunia itu akan melakukan pencarian orang-orang hilang, mengorganisasikan bantuan kemanusiaan, hingga pengadaan permukiman sementara bagi warga korban gempa.

Jefferies International Ltd, sebuah bank investasi, memperkirakan kerugian akibat gempa itu bisa mencapai 10 miliar dollar AS. Namun, ini jauh di bawah kerugian akibat gempa berkekuatan 7,2 skala Richter di Kobe, Jepang, tahun 1995 yang menyebabkan kerugian 100 miliar dollar AS. (REUTERS/AP/AFP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com