Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yaman Memanas, Satu Warga Tewas

Kompas.com - 10/03/2011, 04:50 WIB

sana’a, rabu - Aksi protes massa menuntut pergantian rezim di Yaman ditanggapi dengan tindakan keras aparat keamanan. Bentrokan antara massa dan petugas menyebabkan satu orang tewas, Rabu (9/3), karena tertembak dalam unjuk rasa sehari sebelumnya di Sana’a, ibu kota Yaman.

Seorang dokter sukarelawan menuturkan, seorang pria Yaman yang terkena luka tembak pada Selasa malam ketika tentara menyerbu pengunjuk rasa di kampus Universitas Sana’a meninggal hari Rabu.

Tentara menyerbu ratusan demonstran antipemerintah yang berkumpul di universitas. Mereka menembaki demonstran menggunakan peluru tajam, peluru karet, dan gas air mata. Selain satu orang tewas, 100 pengunjuk rasa lainnya menderita luka tembak.

Mohammed al-Abahi, dokter sukarelawan di kampus, mengatakan, korban yang terluka dan akhirnya meninggal setelah dirawat adalah Mohammed Ali (24). Enam pengunjuk rasa lainnya masih dalam kondisi kritis akibat terkena luka tembak aparat. Ali tidak menjelaskan apakah para korban itu terluka akibat peluru karet atau peluru tajam.

”Ini aksi pembantaian,” kata juru bicara oposisi, Muhammad Qahtan. ”Ini adalah kejahatan yang dilakukan oleh pasukan keamanan terhadap para mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjuk rasa damai di kampus.”

Sekutu utama

Yaman diguncang aksi protes massa yang berlangsung berminggu-minggu menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh lengser. Saleh adalah sekutu utama Amerika Serikat dalam kampanye melawan Al Qaeda dan telah berkuasa sekitar 32 tahun.

Demonstrasi juga melanda sejumlah kota lain di Yaman hari Rabu. Di kota pelabuhan Aden, sekumpulan wanita bergabung dengan demonstran lain setelah seorang pengunjuk rasa yang masih remaja ditembak di kepala oleh aparat dan kritis dalam aksi unjuk rasa menuntut presiden mundur, Minggu.

Puluhan ribu orang turun ke jalan mendesak pemerintah agar mengadili pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Aktivis oposisi menyalahkan ”preman pemerintah” yang menghalau demonstran yang sedang berkemah di sebuah alun-alun kota. Satu orang tewas dalam kekerasan itu dan 53 orang terluka.

Sekalipun terus didesak mundur, Saleh bersikukuh baru akan turun pada tahun 2013 bersamaan dengan akhir masa jabatannya. Massa antipemerintah berjanji terus menggelar aksi protes hingga Saleh turun. Aksi protes massa di Yaman ini, sama seperti di Libya dan negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara, terinspirasi oleh aksi protes massa menumbangkan rezim di Tunisia dan Mesir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com