Kantor berita pemerintah, Saba, menuduh penembakan itu dilakukan pria-pria bersenjata yang mempunyai hubungan dengan seorang pemimpin suku dan mengatakan tiga pengunjuk rasa dan tiga polisi cedera. Saba memberitakan, polisi sedang mencari pria-pria bersenjata itu.
Menteri Luar Negeri Yaman Abubakr al-Qirbi menyalahkan aksi protes sebagai pemicu memburuknya ekonomi nasional. Sekitar 40 persen dari 23 juta warga Yaman berpenghasilan kurang dari dua dollar AS per hari. Qirbi menginginkan lembaga donor asing menyuntikkan dana hingga 6 miliar dollar AS untuk mengatasi kesenjangan Yaman.
Sejumlah negara lain, seperti Kuwait, Oman, Bahrain, dan Libya, masih diguncang aksi protes menuntut pergantian rezim. Mesir dan Tunisia pun masih bergejolak.