Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Perusahaan KA China Menuju ke "Barat"

Kompas.com - 28/02/2011, 20:49 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan kereta api China, yang memperoleh pengalaman berharga di dalam negeri pada proyek-proyek dengan perusahaan besar Barat, kini berkompetisi dengan mereka untuk melakukan kontrak global. Tapi, para analis mengatakan, kekurangan pengalaman internasional dapat menggagalkan ambisinya.    

China memiliki jalur kereta 8.300 kilometer untuk kereta api berkecepatan tinggi. Mulai tahun depan, China akan meningkatkan lebih dari setengah dari rel kereta api cepat dunia.    

Negeri ini juga memberikan dana kepada jaringan kereta bawah tanah di kota-kota, dengan hampir dua lusin kota utama memberikan lampu hijau pada akhir 2009 untuk membangun 89 jalur kereta api metro pada 2016. Perkiraan biayanya, 880 miliar yuan (134 miliar dollar AS).     Para kontraktor kereta, China Northern Railway (CNR) dan China Southern Railway (CSR), bersama China Railway Group dan China Railway Construction Corp Ltd., kini berkompetisi dengan penuh keyakinan -- dan memperoleh penghargaan dari -- perusahaan industri raksasa, Alstom, Bombardier, dan Siemens. Tadinya, ketiga perusahaan China itu dibutuhkan ketiga perusahaan pihak Barat  itu untuk teknologi yang signifikan.

Sejumlah perusahaan China memperoleh hak untuk menggunakan teknologi kereta tertentu ketika mereka membawa peralatan dari perusahaan-perusahaan Barat. Perusahaan-perusahaan itu  terus memodifikasi alat tersebut.    

China mengatakan, produk-produknya merupakan hasil dari inovasi yang dilakukan sendiri, tetapi beberapa eksekutif asing mengeluh pada masa lalu bahwa teknologi yang dimaksudkan untuk kegunaan domestik kini digunakan -- tidak secara jujur -- dalam produk-produk untuk ekspor.     "Pertumbuhan yang sangat kuat di pasar China akan terus berlangsung hingga dasawarsa mendatang tetapi ini akan difokuskan pada pasar luar negeri," kata presiden kelompok Perancis, Alstom divisi China, Dominique Pouliquen, kepada AFP.    

"Masalah transfer teknologi tak lagi relevan. China telah memperoleh banyak pengalaman dan memiliki banyak insinyur, yang memungkinkannya untuk melakukan penundaan (teknologi) dalam 18 bulan hingga dua tahun," kata Pouliquen.    

Rekannya, Bombardier Kanada, Zhang Jianwei, setuju. "Baik CSR maupun CNR tumbuh sangat cepat, memperoleh keuntungan dari perkembangan cepat pasar kereta api dan transit massal kota China, dan mereka menjadi para pemain yang penting di bidang ini di seluruh dunia," katanya kepada AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com