Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekebalan Diplomatik bagi Khadafy Dicabut

Kompas.com - 28/02/2011, 04:21 WIB

Tripoli, Minggu - Posisi pemimpin Libya Moammar Khadafy, Minggu (27/2), semakin terjepit setelah kota-kota penting Libya berjatuhan ke tangan kaum oposisi dan pemberontak. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa- Bangsa pun sepakat memberikan sanksi keras kepada Khadafy, dan Inggris mencabut kekebalan diplomatiknya.

Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, mendesak Khadafy dengan mengatakan, ”sekarang” saatnya Khadafy turun. Mereka mendesak karena kondisi sosial politik dan keamanan Libya sudah tidak lagi melegitimasi kekuasaan Khadafy.

Kelompok bersenjata penentang Khadafy, Minggu, menguasai Zawiya, 50 kilometer di sebelah barat Tripoli. Bendera merah, hijau, dan hitam dari anti-Khadafy berkibar dari sebuah gedung di pusat kota Zawiya. Di bawahnya ratusan warga meneriakkan kata-kata, ”Inilah revolusi kita.”

Sebelumnya, kaum oposisi dan pemberontak sudah menguasai kota lain di bagian barat, termasuk Misrata. Sejumlah kota di Libya timur sebelumnya sudah jatuh ke tangan pemberontak.

Posisi Khadafy makin terjepit. Massa oposisi yang didukung para kepala suku dan unit-unit militer yang membelot berniat mengepung Tripoli. ”Kami membutuhkan keadilan. Sudah banyak warga yang tewas. Orang-orang Khadafy membunuhi warga,” kata Chawki, seorang warga Zawiya.

Operasi rahasia

Kelompok bersenjata juga telah menjarah peralatan instalasi ladang minyak. Komando Inggris, Minggu, melaksanakan serangan rahasia di gurun Libya untuk menyelamatkan pekerja minyak di kamp-kamp terpencil.

PBB menegaskan, lebih dari 1.000 orang tewas akibat rezim Khadafy. Pada akhir rapat khusus, Sabtu malam, di markas PBB di New York, Dewan Keamanan sepakat menjatuhkan sanksi kepada Khadafy, yakni larangan perjalanan dan pembekuan aset Khadafy, dan penyelidikan kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Khadafy.

Akibat kekerasan oleh Khadafy, Badan Pengungsi PBB (UNHCR) menegaskan, setidaknya 100.000 orang telah mengungsi dari Libya. Sekitar 30 negara dan beberapa perusahaan minyak sudah dan sedang mengevakuasi warganya dari Libya.

Khadafy pun ditinggal sendiri oleh para pembantu atau orang-orang dekatnya. Setelah para diplomat, duta besar, dan menteri, seorang perawat pribadinya, Halyna Kolotnytska (38), meninggalkan Khadafy. Kepala Protokol Khadafy Nuri el-Mismari juga telah meninggalkannya dengan lari ke Mesir. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com