KAIRO, KOMPAS.com - Rezim baru militer Mesir, Senin (14/2/2011), meminta para pekerja untuk menyetop gelombang pemogokan dan perlawanan sipil yang telah mengancam lumpuhnya negeri itu setelah jatuhnya pemerintahan Hosni Mubarak.
Dalam pengumuman terbarunya sejak mereka mengambilalih kekuasaan Jumat lalu, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata mendesak para pemimpin buruh untuk membatalkan tindakan mereka.
Namun, militer tidak mengeluarkan keputusan untuk melarang mereka, seperti yang dikabarkan akan mereka lakukan.
"Beberapa lembaga pemerintah telah melakukan protes meskipun kehidupan telah kembali normal pada saat semua warga negara harus bersatu," kata juru bicara di televisi negara, saat dokter dan polisi berunjuk rasa di Kairo.
"Warga negara yang terhormat dapat melihat bahwa protes saat kritis seperti ini akan memiliki efek negatif dan merugikan keamanan negara," katanya, seraya mengatakan bahwa pemogokan mencederai kemampuan negara untuk melayani warga negaranya dan mencederai perekonomian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.