Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes AS Memuji Kekuatan Twitter

Kompas.com - 12/02/2011, 03:13 WIB

SAN FRANCISCO, JUMAT - Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Susan Rice memuji kekuatan media sosial dunia maya, Twitter, terutama dalam menyuarakan dan mendukung sentimen publik terkait suatu isu, seperti terjadi beberapa pekan belakangan di Mesir.

Pernyataan itu disampaikan Rice, Kamis (10/2) pagi, di kantor pusat Twitter di San Francisco, AS. Dia berbicara di depan sedikitnya 370 karyawan yang sebagian besar berusia muda dan berpakaian kasual.

Selain Rice, Twitter juga pernah mengundang tokoh politik kelas dunia untuk berbicara tentang berbagai isu di kantor pusatnya itu. Tokoh yang pernah datang antara lain Gubernur California yang juga aktor laga Arnold Schwarzenegger dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Dalam diskusi dengan Rice, topik yang dibahas terkait peran Twitter dalam pergerakan politik di Mesir dalam dua pekan terakhir. Rice menerima pertanyaan dari berbagai penjuru dunia melalui Twitter.

”Kekuatan dan kemampuan teknologi Twitter, yang sanggup menyalurkan sekaligus mendukung gerakan dan sentimen publik, semakin nyata dalam beberapa pekan belakangan. Hal itu bisa kita lihat di Mesir. Kemampuannya (Twitter) jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya,” ujar Rice.

Namun, ketika ditanya tentang spekulasi seputar lengsernya Presiden Mesir Hosni Mubarak, Rice menjawab secara diplomatis. Mubarak pada Kamis malam berpidato, yang isinya menolak mundur, tetapi bersedia menyerahkan kekuasaannya kepada Wakil Presiden Omar Suleiman.

”Kita semua perlu melihat prosesnya, terutama ketika seluruh kekuatan dan elemen oposisi bernegosiasi dengan pemerintah secara konstitusional dan bertanggung jawab demi mencapai pemilihan umum yang demokratis, adil, dan bebas. Semua proses itu harus berjalan dan tak bisa mundur lagi,” ujarnya.

Kedatangan Rice memang terkait erat dengan menguatnya diskusi di tingkat global terkait peran media sosial belakangan ini. Pemerintah AS sendiri telah menggunakan media sosial yang ada sebagai salah satu alat diplomatik, termasuk dengan meluncurkan Twitter berbahasa Arab, Rabu lalu.

Walau fokus membahas peran media sosial dunia maya dalam mengorganisasikan protes di Mesir, Rice mengatakan, kehadirannya itu tidak bermaksud untuk menyampaikan simbolisasi apa pun sebagai bentuk penghormatannya terhadap unjuk rasa yang masih terus berjalan di Mesir.

Adapun Twitter merasa terhormat dengan apa yang dilakukan rakyat Mesir, menggunakan Twitter untuk berkomunikasi antarmereka dan dengan dunia. (AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com