Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Bubarkan Kabinet Ahmed Shafiq

Kompas.com - 12/02/2011, 00:22 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Militer Mesir yang telah menerima kekuasaan dari Presiden Hosni Mubarak pada Jumat (11/2/2011) malam langsung membubarkan kabinet pimpinan Perdana Menteri Ahmed Shafiq.

Ahmed Shafiq ditunjuk Presiden Mubarak dua pekan lalu menyusul pengunduran diri kabinet pimpinan PM Ahmed Nazif pada 28 Januari. Menurut kantor berita Mesir, MENA, selain pembubaran kabinet, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata juga menangguhkan parlemen.

Pengunduran diri PM Nazif itu atas permintaan Presiden Mubarak akibat tekanan kuat dari unjuk rasa akbar pada 28 Januari di seantero republik itu. Unjuk rasa akbar yang disebut "Jumatul Ghadhab (Revolusi Jumat)" itu menewaskan lebih dari 100 orang akibat terlibat bentrok hebat dengan polisi.

Revolusi Jumat itu berlanjut hingga pekan ketiga pada Jumat ini dengan mengubah yel-yel menjadi "Jumatut Tarhil" (Jumat perginya Mubarak).

Para pengamat mengatakan, Mubarak bertahan di kekuasaan hingga 30 tahun sejak 1981 itu akibat mendapat dukungan kuat dari militer.

Mubarak dalam pidatonya pada hari Kamis malam menyatakan tidak mundur, tetapi menyerahkan kekuasaannya kepada Wapres Omar Suleiman, mantan kepala intelijen, dan mengajukan amandemen konstitusi.

Kendati diprotes pengunjuk rasa, Dewan Tertinggi Militer menyatakan mendukung pengalihan kekuasaan Presiden Mubarak kepada Wapres Suleiman tersebut. 

Dalam taklimatnya, militer menjanjikan pemilihan umum bebas, tetapi belum menentukan tanggal pastinya. Beberapa jam sebelum taklimat pengunduran diri, Mubarak bersama keluarganya telah meninggalkan ibu kota Kairo ke Sharm El Sheikh (500 km arah timur Kairo). Rakyat menyambut gegap gempita atas pengunduran diri Mubarak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com