Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta: Pemerintah Pantau Dampak Mesir

Kompas.com - 04/02/2011, 15:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengakui adanya dampak dari kisruh politik di Mesir terhadap harga minyak dunia. Namun, Hatta memperkirakan dampaknya tak akan memperparah kondisi harga minyak dunia yang saat ini sedang tinggi. Harga minyak dunia nantinya diperkirakan akan selalu bergerak di angka 80 dollar AS-90 dollar AS per barrel.

"Jadi kita akan memantau terus harga-harga minyak ini. Walau demikian, tentu terlalu pagi kita mengatakan bahwa harganya akan terus seperti itu. Kenapa? Pertama, memang ada shock terhadap Mesir, tetapi tidak akan panjang. Ini karena Mesir bukan pengekspor minyak, bukan penghasil minyak," ungkapnya di Kantor Presiden, Jumat (4/2/2011).

Hatta mengatakan, pemerintah akan terus memantau dampak krisis Mesir terhadap pergerakan harga minyak dunia. Pemerintah sendiri, lanjutnya, belum melakukan penyesuaian apa pun. Menurutnya, masih terlalu pagi bagi pemerintah untuk menyimpulkan bahwa sepanjang tahun 2011, harga minyak akan mencapai 100 dollar AS per barrel.

Selain itu, lanjutnya, terdapat tren penurunan penggunaan crude, seperti yang terjadi di Amerika. Namun, OPEC telah merespons untuk meningkatkan produksi sampai 1,5 juta barrel. Dengan demikian, secara fundamental suplai dan permintaan minyak dunia tak akan terganggu.

"Saya tetap menganggap, ini sifatnya temporary dan kita masih belum akan melakukan suatu perubahan. Dampaknya pun terhadap komoditi kita belum terlalu. Demikian juga terhadap ekspor-ekspor kita," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga mengatakan bahwa dirinya meyakini kondisi ini sifatnya temporer. Oleh kerena itu, Indonesia masih menggunakan harga minyak dunia 80 dollar AS per barrel sebagai asumsi dasar.

"Memang harga naik, tapi seandainya harga itu naik. Kita masih meyakini sifatnya temporer. Nanti akan stabil kembali. Apabila akan ditanyakan terkait anggaran, (asumsi dasar) anggaran itu masih tetap kita pegang. Harga minyak yang 80 dollar AS masih kita pegang. Kalau nanti berdasarkan perubahan, kami akan menyampaikan. Namun, belum sampai ada perubahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com