Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentara Pakistan Bantai 28 Gerilyawan

Kompas.com - 29/01/2011, 02:47 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com — Sejumlah jet tempur dan helikopter meriam Pakistan mengebom tempat persembunyian militan di kawasan suku yang berada di dekat perbatasan Afganistan, Jumat (28/1/2011), sehingga 28 gerilyawan tewas terbantai.

"Pasukan keamanan melancarkan serangan udara ke tempat persembunyian militan di beberapa daerah kawasan suku Mohmand dan membunuh 28 pemberontak," kata pejabat tinggi pemerintah daerah, Maqsood Amin.

Ia menyatakan, 30 militan juga terluka dalam operasi itu dan delapan rumah milik mereka terbakar. Namun, rincian mengenai serangan itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen karena wartawan tidak mendapat akses menuju tempat pertempuran.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim banyak serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan.

Sekitar 4.000 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pengeboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada 2007.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 650 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaeda di kawasan suku barat laut, di mana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Lebih dari 1.150 orang tewas dalam lebih dari 140 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, termasuk sejumlah militan senior. Namun, gempuran-tempuran itu telah mengobarkan sentimen anti-Amerika di negara muslim konservatif itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com