Masuknya delapan wajah lama dari era kepemimpinan Ben Ali di dalam jajaran kabinet pemerintahan persatuan nasional memicu aksi protes baru di pusat kota Tunis, ibu kota negara. Ratusan orang berdemonstrasi mencela komposisi pemerintahan baru.
”Pemerintah baru itu palsu, akal-akalan saja. Ini adalah sebuah penghinaan terhadap revolusi yang telah menelan puluhan korban jiwa dan bersimbah darah,” kata Ahmed al-Haji, seorang mahasiswa. ”Masalahnya, di pemerintahan baru ini masih ada wajah-wajah lama,” ujar Sami bin Hassan, demonstran.
Polisi antihuru-hara akhirnya melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan aksi massa tersebut. Para saksi mata mengatakan, protes yang diikuti ratusan orang, terutama dari kalangan pendukung partai oposisi dan serikat buruh, itu berlangsung damai, tetapi oleh polisi dibubarkan secara paksa.
Ghannouchi menjelaskan, pejabat yang telah melakukan kekerasan terhadap pengunjuk rasa harus diadili. Namun, para pejabat dari era Ben Ali yang kini masuk di dalam pemerintahan baru adalah orang-orang bersih dan mereka bertugas ”demi menjaga kepentingan nasional”.(AP/AFP/REUTERS/CAL)