Tindakan Iran terjadi menjelang pembicaraan dengan enam kuasa dunia pada akhir pekan depan di Turki, yang diketuai Ketua UE Urusan Luar Negeri Chaterine Ashton.
Inggris, China, Perancis, Rusia, AS, dan Jerman akan bertemu dengan Iran untuk putaran pembicaraan selanjutnya mengenai program nuklir Teheran di Istanbul, Turki, 21-22 Januari. Putaran pembicaraan sebelumnya setelah masa 14 bulan tanpa kemajuan dilangsungkan di Geneva, Swiss, 6-7 Desember.
Pihak Barat menuduh Iran akan menggunakan aktivitas pengayaan uraniumnya untuk membangun bom nuklir. Teheran membantah tuduhan tersebut dan berkeras bahwa programnya adalah usaha damai demi memproduksi energi nuklir.
Iran mempertahankan agar pembicaraan di Istanbul tidak membahas "dokumen nuklir" miliknya, tetapi Ashton mengatakan bahwa program nuklir Teheran akan menjadi salah satu bahan diskusi. "Saya dengan jelas mengatakan bahwa kami akan mendiskusikan masalah nuklir dan itulah yang akan kami lakukan," kata Ashton kepada wartawan di Istanbul, Kamis.
"Tujuan kami di pertemuan ini adalah untuk mencari cara yang dapat dipercaya dan dapat dilakukan untuk melangkah maju," ia menambahkan.
Iran saat ini berada dalam empat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa karena penolakannya untuk menunda kegiatan pengayaan uranium, salah satu bagian yang paling sensitif dari program nuklir. Sebab, pengayaan uranium dapat digunakan bukan hanya untuk membuat bahan bakar nuklir, melainkan juga sebagai materi untuk membuat bom.