Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tunisia Kembali Berunjuk Rasa

Kompas.com - 15/01/2011, 03:30 WIB

Al Qaeda terlibat

Sementara itu, seorang pemimpin jaringan Al Qaeda, Abu Musab Abdul Wadud, mengatakan mendukung aksi unjuk rasa rakyat Tunisia menggulingkan Presiden Ben Ali. Ia mendesak rakyat melakukan jihad kekerasan menggulingkan presiden yang tiran, sewenang-wenang, dan membuat rakyat sengsara.

Dalam video berdurasi 13 menit yang dikirim dalam forum jihad, Pemimpin Al Qaeda di Magreb Islam (AQIM) itu memberikan sejumlah saran strategis. Ia mendesak pengunjuk rasa untuk mengirimkan anak-anaknya agar dilatih Al Qaeda soal penggunaan senjata dan demi mendapatkan pengalaman militer.

Wadud mengecam Ben Ali karena melakukan penindasan, korupsi, dan tak memedulikan kepentingan rakyat jelata. Ia meminta para demonstran segera menggulingkan Ben Ali dan menerapkan hukum syariat Islam di Tunisia. Ia mengatakan, Muslim Tunisia harus memperluas aksi pemberontakan menjadi skala nasional.

Aksi yang dilakukan sebagian rakyat Tunisia itu oleh Wadud diakui sebagai gerakan oposisi yang sah untuk menghadapi sebuah rezim yang korup dan tiran. ”Ini adalah jenis ketidakadilan (di Tunisia) yang harus ditangani lewat berbagai cara,” kata Wadud.

Menurut para pakar, basis AQIM telah melebar ke sejumlah negara, seperti Tunisia, Aljazair, Mauritania, dan Mali. Mereka selalu mengatakan, ”bencana Anda adalah bencana kami dan penderitaan Anda adalah penderitaan kami”. Wadud secara tak langsung memerintahkan seluruh jaringannya agar mendukung aksi rakyat Tunisia menggulingkan Ben Ali. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com