Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Tangkapan Ikan Tak Signifikan

Kompas.com - 12/01/2011, 23:08 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Proyeksi peningkatan hasil perikanan tangkap dari perairan umum dan laut di Jawa Barat pada tahun 2011 tak signifikan dibandingkan 2010. Jumlah tangkapan pada tahun 2010 sekitar 180.000 ton dan diproyeksikan hanya meningkat sekitar 2 persen pada 2011.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jabar Ahmad Hadadi di Bandung, Rabu (12/1/2011), mengatakan, hasil perikanan di Jabar masih didominasi budidaya sekitar 550.000 ton per tahun. Jumlah tersebut senantiasa meningkat pesat. Pada tahun 2009, misalnya, jumlah itu sekitar 420.000 ton.  

Pada tahun 2011, hasil budidaya ditargetkan sebesar 700.000 ton. Pengembangan budidaya di Jabar lebih banyak dilakukan untuk ikan air tawar, katanya. Karena itu, budidaya pada tahun 2011 akan lebih fokus pada tambak dengan luas total di Jabar sekitar 75.000 hektar (ha).

Hasil total budidaya semua komoditas tambak di Jabar sekitar 1,4 juta ton per tahun. Tahun ini, budidaya akan lebih digerakkan untuk komoditas, seperti bandeng, udang vaname, dan rumput laut. Komoditas yang dibudidayakan akan disesuaikan dengan daerahnya.

"Udang vaname, misalnya, cocok untuk dibudidayakan di Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Itu semua daerah pantai selatan Jabar," ujarnya.

Di kawasan itu terdapat tambak udang vaname dengan luas sekitar 100 ha. Produksi vaname dianggap tinggi sekitar 10 ton per ha setiap panen selama tiga hingga empat bulan. Pasar udang vaname terbuka luas baik di dalam maupun luar negeri.

Andalan lain Jabar yakni ikan nila dengan produksi pada tahun 2010 sekitar 100.000 ton. Jumlah itu ditargetkan naik sekitar 20 persen pada 2011. Peningkatan hasil perikanan dilakukan untuk mendongkrak konsumsi ikan. Pada tahun 2010, konsumsi ikan di Jabar sekitar Rp 25,6 kilogram (kg) per kapita. Jumlah itu ditargetkan meningkat menjadi 28,16 kg pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com