Banjir, yang dipicu badai tropis dan hujan deras akibat fenomena iklim La Nina, melanda Queensland sejak pekan lalu, dan telah menenggelamkan wilayah yang luasnya setara dengan wilayah negara Perancis dan Jerman digabung jadi satu. Sekitar 200.000 orang terkena dampak banjir, yang telah menenggelamkan lebih dari 12 kota ini.
Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan, sektor pertambangan terkena dampak paling parah, disusul pertanian, usaha kecil, dan pariwisata. Menteri Keuangan Queensland Andrew Fraser menyebut, skala banjir ini setara dengan kisah-kisah bencana di kitab-kitab suci, dan membutuhkan dana lebih dari 1 miliar dollar Australia (Rp 9,2 triliun) untuk pemulihan.
Banjir diperkirakan meluas hingga ke wilayah Negara Bagian New South Wales dan Northern Territory karena musim hujan masih berlangsung hingga dua bulan mendatang.
Sebuah badai tropis juga dilaporkan mulai mendekati pesisir barat Australia, memaksa produksi minyak dan gas serta bijih besi di kawasan itu ditutup sementara.