Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Australia Mulai Renggut Korban Jiwa

Kompas.com - 03/01/2011, 03:08 WIB

BRISBANE, MINGGU - Hujan mulai reda di sebagian wilayah Negara Bagian Queensland, Australia, Minggu (2/1), tetapi permukaan air terus naik membanjiri kawasan pesisir. Bencana banjir besar di Australia pun mulai menelan korban jiwa setelah seorang perempuan terseret arus air.

Perempuan berusia 41 tahun tersebut terjebak banjir saat ia berusaha menyeberangi jembatan di atas Sungai Leichhardt, dekat kota Burketown, kawasan Teluk Carpentaria, Sabtu (1/1) malam. Mobil yang ia tumpangi dan satu mobil lain hanyut terbawa limpasan air bah.

Polisi berhasil menyelamatkan delapan orang di dua mobil tersebut, tetapi tidak bisa meraih perempuan itu. Setelah mencari semalaman dengan helikopter dan perahu penyelamat, jenazah korban ditemukan pada Minggu pagi, sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian.

Jumlah korban tewas dikhawatirkan masih bisa bertambah karena seorang pria juga dilaporkan hilang setelah perahunya terbalik digulung banjir di Sungai Boyne, dekat kota Gladstone, Sabtu sore. Satu orang lagi dinyatakan hilang setelah berenang di Sungai Fitzroy yang sedang meluap di dekat kota Rockhampton, sekitar 600 kilometer sebelah utara Brisbane, ibu kota Queensland.

Seperti diduga sebelumnya, Sungai Fitzroy, yang membelah Rockhampton, meluap besar-besaran karena kiriman air dari kawasan hulu. Sebagian kota tersebut dilaporkan terendam air sedalam 8,85 meter, Minggu siang.

Biro Meteorologi Australia memprediksi banjir di kota berpenduduk 77.000 jiwa itu baru akan mencapai puncaknya, Rabu mendatang, dengan ketinggian air mencapai 9,4 meter, atau menyamai rekor banjir besar tahun 1991 dan 1954.

”Genangan banjir jauh lebih luas dari yang kami perkirakan sebelumnya. Kedua sisi Sungai Fitzroy terendam banjir, meliputi lahan pertanian yang sangat luas,” ungkap Wali Kota Rockhampton Brad Carter.

Banjir juga menenggelamkan landasan pacu Bandara Rockhampton, memutus jalur kereta api dan jalan raya serta mengganggu distribusi tenaga listrik.

Warga kota itu diungsikan sepanjang Sabtu dan Minggu. Carter mengatakan, Rockhampton akan terisolasi setidaknya hingga 10 hari ke depan dan warga terpaksa tinggal di pengungsian selama dua minggu mendatang.

Efek La Nina

Banjir, yang dipicu badai tropis dan hujan deras akibat fenomena iklim La Nina, melanda Queensland sejak pekan lalu, dan telah menenggelamkan wilayah yang luasnya setara dengan wilayah negara Perancis dan Jerman digabung jadi satu. Sekitar 200.000 orang terkena dampak banjir, yang telah menenggelamkan lebih dari 12 kota ini.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan, sektor pertambangan terkena dampak paling parah, disusul pertanian, usaha kecil, dan pariwisata. Menteri Keuangan Queensland Andrew Fraser menyebut, skala banjir ini setara dengan kisah-kisah bencana di kitab-kitab suci, dan membutuhkan dana lebih dari 1 miliar dollar Australia (Rp 9,2 triliun) untuk pemulihan.

Banjir diperkirakan meluas hingga ke wilayah Negara Bagian New South Wales dan Northern Territory karena musim hujan masih berlangsung hingga dua bulan mendatang.

Sebuah badai tropis juga dilaporkan mulai mendekati pesisir barat Australia, memaksa produksi minyak dan gas serta bijih besi di kawasan itu ditutup sementara.

(Reuters/AFP/ AP/BBC/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com