Warga Nigeria Tinggalkan Pantai Gading

ABUJA, KOMPAS.com - Nigeria telah mengevakuasi semua diplomatnya dari Pantai Gading dan akan mengeluarkan warga Nigeria lainnya di negara itu setelah kedutaan besarnya diserang, kata pemerintah negara itu, Selasa (21/12).

Pantai Gading telah terperangkap dalam perselisihan setelah pemimpin yang menjabat Laurent Gbagbo mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden pada 28 November lalu, yang dunia luar katakan telah dimenangkan oleh saingannya, Alassane Ouattara. "Kami harus mengevakuasi semua diplomat karena kedutaan besar kami di Pantai Gadng telah diserang," tegas Menteri Luar Negeri Nigeria, Odein Ajumogobia, kepada wartawan. "Pengaturan juga akan dibuat untuk mengevakuasi warga Nigeria dari negara itu."

Ajumogobia tidak mengatakan kapan serangan terhadap kedutaan besarnya terjadi atau siapa yang melakukannya. Pasukan keamanan yang pro-Gbagbo telah menggunakan lima rentetan amunisi tajam Kamis lalu untuk menumpas protes jalanan oleh para pendukung Ouattara, tapi pemerintah Gbagbo membantah telah menggunakan kekuatan berlebihan.

Hasil komisi pemilihan menunjukkan, Ouattara menang. Namun Gbagbo juga mengklaim kemenangan dan didukung oleh Dewan Konstitusi, yang dipimpin oleh seorang sekutunya. Dewan itu telah menghapus hampir setengah juta suara Ouattara, dengan menduga adanya kecurangan.

PBB, Perancis, Amerika Serikat, Uni Eropa, Uni Afrika dan blok regional Afrika Barat ECOWAS telah minta Gbagbo untuk mengaku kalah dan mundur. Para kepala negara ECOWAS akan bertemu, Jumat, di ibukota Nigeria, Abuja, untuk membicarakan perkembangan di Pantai Gading.