Warsawa, Minggu
Udara yang membekukan menewaskan sembilan orang lagi di Polandia dalam masa 24 jam menurut kantor berita Agence France Presse (AFP), Minggu (5/12). Kantor berita Reuters menyebutkan yang tewas 12 orang.
Suhu di Polandia anjlok sampai minus 19 derajat celsius pada Jumat malam. Di Republik Ceko suhu mencapai minus 20 derajat celsius.
Setiap musim dingin di Polandia dan di beberapa negara pecahan dari Uni Soviet banyak orang tewas. Korban sebagian besar kaum tunawisma dan orang-orang gelandangan yang mabuk. Angka korban paling akhir dari Departemen Dalam Negeri Polandia itu membuat jumlah korban tewas dalam tiga hari terakhir menjadi 30 orang.
Di Ukraina, Kementerian Keadaan Darurat menyatakan, sedikitnya empat orang ditemukan tewas akibat kedinginan selama empat hari terakhir di kawasan Lviv, Zhytomyr, dan Ternopil.
Polisi Perancis juga menyatakan, kondisi jalanan yang licin karena tumpukan es merupakan penyebab tiga tewas di bagian timur negara itu. Sebuah mobil tergelincir dari jalan dan masuk ke sebuah kanal dekat Plobsheim, Jumat malam.
Atap sebuah gedung di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Flamanville, Perancis utara, runtuh karena beratnya beban tumpukan salju, Jumat.
Pejabat-pejabat penerbangan sipil meminta perusahaan-perusahaan penerbangan yang terbang dari Charles de Gaulle, Paris, untuk mengurangi penerbangan 20 persen di siang hari. Seruan ini dinyatakan akibat potensi bahaya badai salju dan es.
Di Inggris, penumpang-penumpang kereta api tertahan di kereta-kereta yang membeku. Cuaca buruk membuat banyak sekolah ditutup pekan lalu.
Kekacauan itu telah menimbulkan kritik pada kemampuan negara menangani cuaca buruk. Pejabat transportasi di Inggris telah memerintahkan pengkajian sistem untuk merespons keadaan seperti itu.