Oh my God
Jalan menuju Lembang selalu macet, lebih-lebih pada akhir pekan. Akan tetapi, semua warga Bandung ingin pergi ke Lembang bila libur panjang tiba. Jalan Setiabudi dilaporkan macet 4 kilometer, tetapi warga Bandung tak henti-henti mengalir ke Lembang setiap Sabtu. Jika demikian, mengapa tidak pindah saja ke Lembang?
Orang kota, selain lebai (overacting) dan hipokrit, juga sombong. Wali kota mengimbau orang daerah jangan pindah ke Bandung. ”Bandung sudah sumpek. Kalian bercocok tanam saja di desa,” katanya. Numpang tanya Pak, kalau bukan Kirun dan Somat yang bekerja menjadi buruh untuk membangun gedung-gedung di Bandung, memangnya siapa yang bangun Bandung? Apa para eksekutif yang berdandan gaya metroseksual bisa jadi tukang batu?
Mari kita menikmati saja segala kelebihan dan kekurangan kota tanpa banyak bermimpi yang muluk-muluk. Jika banyak uang, tinggal di mana saja menyenangkan. Anda bisa membeli rumah di Ciumbuleuit atau Hegarmanah, bukan? Kalau Anda kaya, tidak perlu bekerja. Jadi, tak perlu pusing memilih menggunakan sepeda atau mobil ke kantor. Khawatir macet, jangan keluar rumah. Kan bisa menelepon 14022 tiap hari.