Setidaknya terdapat tiga titik strategis untuk menikmati Bromo. Ketiga lokasi yang berada di bibir kaldera lama Bromo itu adalah Pos Penanjakan I di Pasuruan, Pos Penanjakan II di Dusun Cemaralawang, Desa Ngadisari, Probolinggo, dan Pos Mentigen di Dusun Cemaralawang, Desa Ngadisari, Probolinggo, juga.
"Masih ada wisatawan mancanegara yang ingin menikmati pemandangan Bromo. Mereka harus tetap dilayani dan dipastikan mendapatkan kesenangan sekaligus kenyamanan dengan tetap mematuhi panduan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)," kata Tutug.
Menurut Tutug, di Pos Penanjakan I (Pasuruan) dan Penanjakan II (Probolinggo) wisatawan dapat menyaksikan pemandangan Gunung Bromo sekaligus menikmati sunrise atau matahari terbit.
Adapun di Pos Mentigen, wisatawan bisa menyaksikan Gunung Bromo sekaligus sunset atau matahari terbenam.
Memanasnya kondisi Gunung Bromo memang nyaris mematikan bisnis wisata masyarakat setempat, khususnya aktivitas wisata di sekitar lautan pasir dan kawah Bromo. Akan tetapi, dengan memanfaatkan tempat-tempat strategis di luar radius bahaya, peluang bisnis wisata di tempat ini masih terbuka lebar.
Di sekitar Bromo ada beberapa sektor wisata yang dikembangkan masyarakat, yaitu hotel serta penginapan, restoran, persewaan kuda tunggang, dan persewaan kendaraan jip. Sekarang, usaha wisata yang agak sepi adalah persewaan kuda tunggang dan kendaraan jip.
Namun, besarnya minat wisatawan untuk menikmati Bromo tetap memberi peluang usaha bagi masyarakat setempat. Siapa pun selalu penasaran dan ketagihan menyaksikan pemandangan indah Bromo. Karena, dari sudut mana pun, Bromo tetap saja memikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.