Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Induk AS Tinggalkan Jepang

Kompas.com - 24/11/2010, 13:02 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Sebuah kapal induk Amerika Serikat, USS George Washington, telah meninggalkan pangkalannya di Jepang, Rabu (24/11), sehari setelah Korea Utara menyerang sebuah pulau Korea Selatan dan ketegangan regional meningkat, meskipun Armada Ketujuh AS mengatakan, kepergian kapal itu telah dijadwalkan.

USS George Washington yang bertenaga-nuklir, yang membawa 75 pesawat tempur dan memiliki awak lebih dari 6.000 orang, telah meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut AS di Yokosuka, di selatan Tokyo, Rabu pagi, kata Armada Ketujuh. Kapten kapal induk itu, David Lausman, menolak berkomentar kepada media apakah gerakannya tersebut berhubungan dengan serangan Korea Utara, Selasa, kata seorang kurubicara komandan Pasukan Angkatan Laut AS di Jepang.

"Kami sebelumnya telah mengumumkan partisipasi GW (USS George Washington) dalam latihan bersama bilateral Jepang-AS Keen Sword dari 3 hingga 10 Desember. Kami tidak akan membicarakan operasi kami pada masa depan termasuk ke mana unit-unit kami akan pergi," tambah Armada Ketujuh dalam satu pernyataan.

Kantor berita Kyodo melaporkan, dengan mengutip sumber-sumber yang dekat dengan Angkatan Laut AS, kapal induk itu akan ikut serta dalam latihan bersama di perairan di lepas pantai Pulau Okinawa di bagian selatan Jepang.

Korea Utara telah menembakkan puluhan peluru artileri ke sebuah pulau Korea Selatan, Selasa, yang menewaskan dua tentara Korea Selatan dan membakar puluhan rumah, dalam salah satu serangan terhebat terhadap tetangganya sejak Perang Korea berakhir tahun 1953. Korea Selatan melakukan tembakkan balasan dan memperingatkan Korea Utara mengenai "pembalasan yang lebih hebat" jika negara itu melakukan tindakan agresif lagi. Namun Pyongyang mengatakan, Seoul yang memulai pertempuran itu.

Korea Selatan sedang melakukan latihan militer di kawasan itu pada waktu tersebut. Namun Korea Selatan mengatakan, tidak ada tembakan ke Utara, yang belum lama ini mengungkapkan aspek baru yang besar pada program nuklirnya. AS, yang memiliki 28.000 tentara di Korea Selatan, mengutuk serangan itu, tapi menyatakan, terlalu cepat untuk membicarakan bagaimana militer AS mungkin akan berusaha untuk menghalangi negara komunis yang miskin, yang suka berahasia itu agar tidak menyerang lagi dan menekankan bahwa mereka sedang mencari tanggapan yang terukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com