JAKARTA, KOMPAS.com — Jika perseteruan antara Korea Utara dan Korea Selatan terus berkembang, negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, juga akan kena imbas yang besar. Namun, imbas terbesar justru bukan dalam bidang politik. "Yang jelas ekonomi. Secara ekonomi pasti dampaknya akan kelihatan," ungkap Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq.
Menurutnya, hubungan ekonomi negara-negara ASEAN, baik dengan Korea Utara (Korut) maupun Korea Selatan (Korsel) secara langsung memang tak terlalu besar. Namun, lanjutnya, perlu diingat, konflik ini juga berpengaruh terhadap hubungan dengan Jepang, China, dan Taiwan yang selama ini menjadi mitra dagang besar negara-negara ASEAN.
"Dan kalau ini berjalan panjang, maka implikasinya ke kawasan ASEAN itu juga besar. Bukan secara politik saja. Jadi yang paling dirugikan adalah kawasan Asia Tenggara," tambahnya.
Mahfudz mengatakan, konflik ini bisa memberikan implikasi yang lebih luas karena perseteruan tidak hanya soal perbatasan, tetapi terutama soal nuklir. Jika upaya diplomasi gagal, Mahfudz khawatir, konflik dua negara bisa berkembang menjadi perang kawasan.
"Bukan hanya Korsel, Jepang juga pasti akan terancam. Rusia, China, dan AS pun kan juga punya kepentingan di sini. Jadi, ada latar belakang historis yang sangat memungkinkan bahwa ini bisa berkembang jadi konflik kawasan. Nah, ini yang harus kita hindari," tandasnya.
Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan China juga didorong untuk mengambil langkah-langkah yang tepat sehingga tidak juga mengorbankan Korut dan Korsel dalam penyelesaian konflik. Mereka diharapkan jangan hanya mengutamakan kepentingan masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.