Pesan Damai dari Hiroshima

Dalam sebuah kotak kaca tersimpan sepeda roda tiga yang kondisinya rusak parah. Sepeda itu milik Shinichi Tetsutani (3).

Shinichi sedang bermain dengan sepedanya saat bom atom meledak tanggal 6 Agustus 1945 pukul 08.15. Pusat ledakan (hypocenter) letaknya sekitar 1,5 kilometer dari rumah Shinichi.

Shinichi menderita luka bakar sangat parah, lalu meninggal pada malam harinya. Sepeda roda tiga Shinichi ikut hangus.

Orangtua Shinichi menguburkan Shinichi bersama sepeda kesayangannya. Tahun 1985, orangtua Shinichi menggali makam anaknya dan mengambil sepeda roda tiga Shinichi untuk disumbangkan ke museum.

Masih banyak koleksi museum yang bikin merinding. Foto-foto yang memperlihatkan kondisi para korban luka bakar sangat mengerikan. Foto-foto itu dicetak dalam ukuran besar. Belum lagi deretan barang-barang yang meleleh atau hancur terkena panasnya bom atom.

Sebelum meninggalkan museum, pengunjung akan melewati koridor yang menghadap ke arah Kubah Bom Atom dan monumen peringatan korban bom atom Hiroshima.

Di sudut koridor terdapat setumpuk kertas yang isinya adalah deklarasi perdamaian warga Hiroshima. Deklarasi perdamaian dibacakan oleh wali kota Hiroshima setiap tanggal 6 Agustus.

Isinya adalah desakan warga Hiroshima dan para hibakusha (korban bom atom) agar perdamaian di dunia segera terwujud dengan memusnahkan senjata nuklir dari muka bumi.

Pesan perdamaian selalu dikumandangkan dari Hiroshima setiap tahun. Sayangnya, pesan perdamaian itu bagaikan teriakan di padang pasir. Konflik bersenjata terus terjadi, sementara masih banyak negara yang memiliki senjata nuklir.(Wisnu Aji Dewabrata)