Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Damai dari Hiroshima

Kompas.com - 16/11/2010, 05:23 WIB

Saat menunggu pesawat di Bandar Udara Hiroshima, Kamis (21/10) siang, saya mencoba berbincang dengan Kague Miyasaka (69), warga Jepang, yang kebetulan hendak bersama menuju Tokyo. Kepadanya, saya menanyakan bagaimana sikap dan perasaan orang Jepang terhadap Amerika Serikat terkait bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima pada Agustus 1945.

”Kami tidak menyimpan dendam kepada Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan bom atom di Hiroshima, sekarang kami bersahabat. Kejadian itu sudah lama berlalu,” kata Kague yang masih berumur empat tahun saat tragedi itu terjadi.

Jawaban Kague barangkali sama dengan kebanyakan orang Jepang kalau ditanya tentang peristiwa yang menyebabkan sekitar 200.000 orang tewas di Hiroshima. Bom atom Hiroshima dan Nagasaki merupakan luka bangsa Jepang, tetapi sejak peristiwa itu Jepang bangkit sebagai raksasa ekonomi.

Kota Hiroshima, yang rata dengan tanah pada 6 Agustus 1945 akibat disapu bom atom, telah menjadi kota kelas dunia hanya dalam waktu 20 tahun sejak kehancurannya. Sekarang Hiroshima sejajar dengan kota-kota besar di Asia, lengkap dengan jaringan kereta api bawah tanah, pusat perbelanjaan bawah tanah, dan taman-taman yang cantik.

Meskipun peristiwa memilukan itu terjadi 65 tahun lalu, bangsa Jepang terus mengenangnya dari generasi ke generasi. Caranya dengan membangun Taman Peringatan Perdamaian yang luasnya puluhan hektar.

Taman tersebut terletak di jantung Kota Hiroshima yang disebut kawasan Nakajima-cho, tidak jauh dari titik tempat meledaknya bom atom yang diberi julukan ”Little Boy”. Di dalam kompleks taman, ada 66 situs yang sebagian besar adalah monumen untuk mengenang para korban bom atom dan beberapa gedung termasuk museum.

Kubah bom atom

Situs yang paling terkenal di kompleks Taman Peringatan Perdamaian adalah Kubah Bom Atom atau Genbaku Dome-mae dalam bahasa Jepang. Kubah Bom Atom adalah reruntuhan gedung berkubah yang secara ajaib masih relatif utuh meski bom atom meledak di dekatnya.

Gedung berkubah itu pada masa Perang Dunia II adalah gedung perkantoran milik Pemerintah Kota Hiroshima. Letak gedung persis di pinggir pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Honkawa dan Sungai Motoyasu-Gawa yang menyatu di Sungai Ota-gawa.

Lokasi tersebut dipilih sebagai titik menjatuhkan bom atom karena merupakan kawasan perkantoran dan perbelanjaan. Banyak gedung penting yang lokasinya di sekitar Sungai Honkawa dan Sungai Motoyasu-Gawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com