Warga Bantaran Kali Code Panen Ikan

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Mario Eka Damardono

KLATEN, KOMPAS.com - Warga pemilik keramba ikan di sepanjang aliran Kali Code mulai jembatan Gondolayu hingga jembatan Kewek, Yogyakarta, Rabu (3/11/2010) malam, panik. Debit air sungai legendaris yang membelah Kota Jogja itu mendadak naik.

Mereka bergerak cepat menyelamatkan ikan-ikan di kerambanya menyusul luapan Kali Code yang terimbas banjir lahar dingin di Kali Boyong yang berhulu di lereng Merapi. Warna air sungai pun menjadi sangat keruh.

Pantauan di Jembatan Kewek, warga pemilik keramba turun ke dasar sungai dan memindahkan ikan-ikan peliharaan mereka ke wadah-wadah yang aman. Mereka terpaksa panen dini karena takut kerambanya hanyut dibawa arus.

Kejadian ini jadi tontonan warga dan pengguna jalan yang melintas di jembatan Kewek, baik yang menuju ke Jalan Malioboro, Jalan Mataram, dan menuju arah Pasar Kembang maupun sebaliknya yang hendak ke Kotabaru.

Keramaian warga sempat terlihat di permukiman Ledok Tukangan, yang persis bersisian dengan Kali Code di selatan Jembatan Kewek. Warga berjejer di tepi sungai, dan mengawasi perubahan warna air dan derasnya air yang mengalir.

Asti, warga Ledok Tukangan mengaku muncul imbauan dari tokoh masyarakat setempat agar warga berhati-hati dan waspada. "Ada ketua RT yang menyampaikan imbauan agar hati-hati menyusul dampak banjir lahar di lereng Merapi akan berimbas ke Kali Code," kata Asti.