Pengungsi Merapi Tak Dapat Tempat

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Seratusan warga dari dua dusun, yakni Plosorejo dan Karang Geneng di Kelurahan Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, terlunta-lunta tak dapat tempat pengungsian, Rabu (3/11/2010) malam. Mereka meninggalkan rumah masing-masing setelah diminta mengungsi sekitar pukul 06.30.

Seratusan warga itu sempat dibawa ke Gedung TK Kiyaran 1 di Desa Kirayan, Wukirsari, Cangkringan. Namun, kondisi pengungsian di sana telah penuh dan tak mampu lagi menampung warga. Akhirnya, pengungsi ibu-ibu, anak-anak, dan orang lanjut usia itu berkumpul sementara di depan TK dan di mobil-mobil pikap.

"Kami enggak tahu mau ke mana. Katanya lagi dicariin tempat lain," kata Surani (48), warga Dusun Karang Geneng. Dia menunggu di mobil pikap bersama delapan anggota keluarga dan tetangganya. Tak banyak barang yang dibawa, hanya pakaian yang melekat dan selimut.

Sebelumnya, Surani dan para tetangganya sudah dua kali mengungsi setelah Gunung Merapi meletus pekan lalu. Mereka mengungsi beberapa hari di TK Kirayan 1. "Setelah dibilang aman, kami balik ke rumah. Tadi disuruh keluar lagi terus dibawa ke sini. Tapi sekarang penuh," ujar Surani.

Setelah menunggu sekitar satu jam, warga akhirnya dibawa dengan mobil-mobil pikap dan sepeda motor ke barak pengungsian lain. "Belum tahu mau dibawa ke mana. Kami masih cari," ucap salah seorang anggota karang taruna.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, kondisi di barak itu memang penuh. Sebagian pengungsi terpaksa tidur di depan kelas lantaran di dalam enam kelas telah penuh.