Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Presiden Yudhoyono di Hanoi Sangat Penting

Kompas.com - 30/10/2010, 04:16 WIB

Jakarta, Kompas - Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah menyatakan, kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali di Hanoi, Vietnam, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kepala Negara ASEAN, Jumat (29/10), diakui sangat penting bagi masa depan negara-negara Asia Tenggara.

Kepemimpinan Presiden Yudhoyono dalam komunitas ASEAN akan membawa perubahan, terutama dalam hubungan ASEAN dengan komunitas global. ”Pidato serah terima yang akan disampaikan Presiden di hadapan sembilan kepala negara ASEAN lain adalah penting selama setahun kepemimpinan Presiden Yudhoyono,” ujar Faizasyah saat dihubungi Kompas dari Jakarta, Jumat siang ini.

Menurut Faizasyah, pidato yang akan disampaikan Presiden Yudhoyono pada sesi penutupan KTT ASEAN, Sabtu sore waktu setempat, berjudul ”ASEAN Community in Global Community”.

”Tema tersebut berbicara mengenai bagaimana komunitas ASEAN berhadapan dengan komunitas global. Dengan tema tersebut, perlu ada pendekatan yang harus dilakukan oleh negara-negara ASEAN terkait hubungannya dengan global,” kata Faizasyah tanpa merinci langkah pendekatan yang akan dilakukan.

Komunikasi, ujar Faizasyah, tidak hanya diperlukan di antara negara-negara ASEAN, tetapi juga dengan masyarakat dunia. Oleh karena itu, kata Faizasyah, apabila Presiden Yudhoyono tidak hadir di Hanoi, roh dari tema sentral peran kepemimpinan Indonesia di kawasan negara ASEAN tidak bisa langsung disampaikan.

Sudah memberi arahan

”Meskipun Presiden tidak ada di dalam negeri, sistem sudah bekerja. Presiden sudah memberikan arahan yang jelas sehingga diharapkan penanganan bencana berjalan dengan baik,” tutur Faizasyah.

Sementara itu, pada KTT ASEAN, delegasi China dan Jepang juga menggelar pertemuan sampingan. Mereka menjajaki perbaikan hubungan setelah sempat menegang akibat saling sengketa wilayah Kepulauan Senkaku (Jepang) atau Diaoyu (China) di Laut China Timur.

Pertemuan tertutup lebih dari satu jam itu diikuti Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi dan Menlu Jepang Seiji Maehara. Diharapkan pertemuan itu bakal mendasari pertemuan lanjutan di tingkat lebih tinggi, di antara dua Perdana Menteri China Wen Jiabao dan PM Jepang Naoto Kan. (ANTARA/AP/har/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com