Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harakiri dan Siri' Bugis-Makasar

Kompas.com - 27/10/2010, 02:33 WIB

Setelah menetap 17 bulan di Galesong, Iwata melanjutkan penelitian ke Pulau Laut, Kalimantan Selatan, meneliti para perantau dari Galesong. Di pulau itu ia menemui sekitar 140 keluarga dan tinggal selama sebulan.

”Saya menjadi saksi mata betapa perantau Bugis-Makassar menyikapi rasa malu secara positif dengan bekerja keras hingga sukses,” tuturnya.

Pengalaman selama dua tahun meneliti dinamika budaya siri’ itu dipresentasikan Iwata di hadapan sejumlah guru besar Unhas dan budayawan Sulsel, akhir September lalu. Presentasi yang dibawakannya dalam bahasa Indonesia, diselingi bahasa Bugis-Makassar, mendapat aplaus hadirin.

”Saya akan membuat buku tentang dinamika budaya siri’ dalam bahasa Indonesia dan Jepang. Suatu saat nanti saya ingin kembali ke Sulsel untuk melihat lebih jauh kebudayaan yang lain,” tutur Iwata.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com