Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muka Buruk Cermin Dibelah

Kompas.com - 22/10/2010, 11:49 WIB

AS kemudian mencoba mencanangkan penggandaan ekspor dalam lima tahun, yang disebut sebagai ”Inisiatif Bernanke”, mengambil nama Gubernur Bank Sentral AS Ben Bernanke.

Ekspor AS melesu akibat persaingan dengan China. Dari sini muncul tuduhan, China mengalami peningkatan ekspor karena memanipulasi kurs yuan (6,8 yuan per dollar AS). AS menuduh kurs yuan dibuat lebih rendah 40 persen daripada nilai seharusnya. Ini tak salah juga. Muncullah ”perang kurs”.

Namun, Maurice Obstfeld dari Berkley University dan Kenneth Rogoff dari Harvard University setahun lalu sudah mengingatkan, kegalauan ekonomi AS bukan karena China.

Mereka menuliskan makalah berjudul ”Imbalances and the Financial Crisis: Products of Common Causes” pada November 2009, yang dipresentasikan di seminar ”Federal Reserve Bank of San Francisco Asian Economic Policy Conference”.

Intinya, mereka berdua menyimpulkan, ekonomi AS kacau karena spekulasi berlebihan di sektor perumahan serta akumulasi defisit perdagangan dan anggaran sejak almarhum mantan mantan Presiden AS Ronald Reagan. Penyebab lain aset toxic yang merusak kepercayaan bursa. Deregulasi menyebabkan pasar liar dan korporasi berbisnis di luar kendali. Intinya, dua ekonom ini mengingatkan, ”jika muka buruk, janganlah cermin yang dibelah”. (MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com