Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Pulang dengan Pesawat Komersial

Kompas.com - 20/10/2010, 23:25 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Wakil Presiden Boediono beserta Ny Herawati dan para menteri, Kamis (21/10/2010) dini hari pukul 00.45 waktu setempat, meninggalkan Bandar Udara Internasional Beijing, China, kembali ke Jakarta. Dari Beijing, Wapres dan rombongan terbatas tidak lagi terbang dengan pesawat TNI-AU, RJ-85, yang membawanya sejak dari Base Ops Pangkalan Udara TNI-AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin lalu.

Wapres Boediono dan rombongan justru pulang dengan pesawat komersial milik Singapore Airlines (SQ) yang langsung terbang ke Singapura. Dari Singapura, Wapres Boediono berganti pesawat Garuda Indonesia yang akan mendarat di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.

Sebaliknya, Pesawat TNI-AU, RJ-85, akan digunakan oleh rombongan staf Sekretariat Wapres, ajudan Wapres, anggota Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dan pers yang saat keberangkatan lalu menggunakan pesawat komersial Garuda Indonesia.

Memanfaatkan RJ-85

Alasan Wapres menggunakan pesawat komersial saat kembali ke Jakarta disebut-sebut karena ia harus cepat kembali ke Jakarta untuk mengikuti Sidang Kabinet Paripurna, Kamis siang pukul 14.00 WIB di Istana Bogor, Jawa Barat. Saat ditanya pers seusai bertemu dengan PM China Wen Jiabao, Rabu siang, Wapres Boediono mengatakan bahwa ia menggunakan pesawat TNI-AU RJ-85 karena bukan ingin menghemat semata.

"Akan tetapi, karena waktu berangkatnya tidak cocok sebab, Senin pagi lalu, saya harus menghadiri rapat konsultasi pemerintah dengan pimpinan lembaga negara di Gedung MPR," paparnya. Wapres menambahkan, "Kita punya RJ-85, ya, kita manfaatkan saja. Kalau hitung-hitungan biayanya, tentu cukup besar juga penghematannya," tambahnya lagi.

Dari jadwal yang diterima Kompas, Wapres direncanakan mendarat pada pukul 11.00 WIB. Setelah berganti pakaian di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Wapres langsung menuju Istana Bogor. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri sejak pagi sudah berada di Istana Bogor untuk memperingati puncak 50 tahun Hari Agraria Nasional pada pukul 10.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com