Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Kolega Suu Kyi Mendukung Junta

Kompas.com - 12/10/2010, 03:11 WIB

yangon, senin - Partai politik yang didirikan mantan kolega pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi mendukung junta militer. Ketua Angkatan Nasional Demokrat Than Nyein mengatakan bahwa pemilu 7 November akan menjadi ”langkah pertama” menuju demokrasi di Myanmar yang dikuasai militer, kata media negara dalam laporannya, Senin (11/10).

”Kini, negara kami sedang memasuki periode transisi ke era demokrasi,” kata Than Nyein dalam satu pidatonya yang diterbitkan surat kabar New Light of Myanmar, Senin.

”Kami berasumsi, pemilu yang akan datang adalah langkah pertama demokrasi yang dicita-citakan semua warga,” katanya.

Keputusan Angkatan Nasional Demokrat (NDF) untuk ikut serta dalam pemilu 7 November telah memosisikannya bertentangan dengan mantan anggota lain Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), termasuk pemimpin mereka, Aung San Suu Kyi, yang memilih akan memboikot pemilu karena peraturan-peraturannya dinilai sangat tidak adil.

Pemungutan suara, pertama dalam 20 tahun terakhir, itu dikecam oleh para aktivis dan kalangan pemerintahan Barat. Pemilu itu dituding sebagai sandiwara untuk menyokong hampir 50 tahun kekuasaan junta.

NLD, didirikan pada 1988 setelah pemberontakan populer terhadap junta yang menewaskan ribuan orang, menang besar-besaran dalam Pemilu 1990. Para jenderal tak pernah mengizinkan partai ini mengambil alih kekuasaan.

Suu Kyi telah menghabiskan waktunya dalam kurun waktu 20 tahun terakhir di dalam tahanan. Sebagai seorang narapidana, dia dilarang memberikan suara pada pemilu mendatang yang digelar sepekan sebelum masa tahanan rumahnya sekarang akan berakhir.

”Kami akan berusaha sebaik mungkin demi hak asasi manusia dan demokrasi untuk mengatasi krisis ekonomi dan penderitaan sosial yang dihadapi warga, untuk mengejar ekonomi pasar, pendidikan sekolah menengah gratis, dan pemeliharaan kesehatan lebih baik,” kata NDF. (AFP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com