Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Jepang: China Tetangga Baik

Kompas.com - 04/10/2010, 03:53 WIB

TOKYO, MINGGU - Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara membantah klaim di dalam negerinya yang menyatakan bahwa China adalah tetangga yang buruk buat Jepang. Pemerintah Jepang belakangan tampak meredam panasnya hubungan bilateral mereka akibat insiden di Laut China Timur.

Sentimen anti-China di Jepang memang semakin menguat, ditandai dengan aksi unjuk rasa kaum nasionalis Negeri Matahari Terbit itu. Politisi senior Yukio Edano, yang juga Deputi Sekretaris Jenderal Partai Demokratik Jepang, mencela China sebagai ”tetangga yang buruk”.

Edano menilai, mustahil kedua negara bisa membangun ikatan dan hubungan yang saling menguntungkan. Tak hanya itu, dengan keras dia juga menyebut China sebagai bangsa yang tidak tunduk pada aturan hukum.

”Saya percaya Jepang dan China harus mencari cara untuk bisa tetap hidup berdampingan, membangun hubungan strategis, dan saling menguntungkan antarnegara sebagai tetangga yang baik,” ujar Maehara yang berkeras kedua negara masih tetap berhubungan baik.

Ketegangan antara China dan Jepang merebak, pekan lalu, dipicu insiden tabrakan kapal di wilayah teritorial di kawasan Laut China Timur, kawasan Kepulauan Senkaku (dalam bahasa Jepang) atau Kepulauan Diaoyu (dalam bahasa China). Ketegangan memuncak dimulai ketika kapal patroli penjaga pantai Jepang menangkap seorang kapten kapal nelayan China di perairan itu pada 8 September lalu.

Pemerintah Jepang sendiri dalam masalah ini bersikap mendua. Terhadap Pemerintah China mereka mengupayakan agar diadakan dialog, sementara ke dalam negeri Jepang terus berupaya menunjukkan kalau tidak pernah ada sengketa wilayah dengan China, apalagi mengingat kawasan kepulauan itu sejak lama memang ada di bawah administrasi Jepang.

”Sangat penting bagi kedua negara untuk secara diplomatik mendiskusikan persoalan yang dihadapi sekarang agar masalah tidak kembali terjadi pada masa mendatang. Kami selalu membuka pintu untuk itu. Saya sendiri yakin upaya membangun hubungan strategis dan saling menguntungkan adalah sesuatu yang sangat mungkin,” ujar Maehara.

Perdana Menteri (PM) Jepang Naoto Kan, hari Minggu, berangkat ke Belgia untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Asia-Europe Meeting (ASEM). Meski demikian, dilaporkan sepertinya rencana pertemuan informal antara China dan Jepang, yang sebelumnya dikabarkan diupayakan digelar di sela-sela acara resmi itu, tidak jadi dilakukan.

Sementara itu dilaporkan pula, Angkatan Laut Amerika Serikat dan kekuatan laut Jepang diyakini akan mengadakan latihan perang bersama segera setelah kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Jepang, November mendatang, dalam forum pembicaraan ekonomi Asia-Pasifik.

Latihan perang itu disebut-sebut sebagai semacam latihan berbentuk operasi untuk merebut kembali kepulauan jika China mengambil alihnya. Latihan memang akan digelar di kawasan perairan Laut China Timur. Selama ini PM Naoto Kan dikecam keras oleh kelompok konservatif di dalam negeri dan dianggap menyerah pada tindakan ”bullying” China. (AFP/DWA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com