Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Terakhir Senja Utama Masih Hidup

Kompas.com - 02/10/2010, 22:14 WIB

PEMALANG, KOMPAS.com - Korban terakhir yang dievakuasi dari bangkai gerbong Kereta Api Senja Utama di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2010), dalam keadaan hidup.

Komandan Search And Rescue (SAR) Jawa Tengah wilayah Pekalongan Hengki Susilo Hadi mengatakan, evakuasi terhadap penumpang KA Senja Utama berakhir sekitar pukul 09.00 WIB. Korban terakhir yang dievakuasi bernama Sersan dua (Serda) Harno Susilo (33) salah satu anggota Tentara Nasional Indonesia.

"Saat ditemukan, Harno dalam posisi telentang di bawah gerbong sembilan KA Senja Utama, diperkirakan kedua kakinya terjepit sesuatu," ucap Hengki.

Tim evakuator, kata Hengki, sempat mengalami kesulitan mengevakuasi Harno, setelah menggunakan alat bantu dongkrak gerbong baru bisa terangkat, selanjutnya korban baru bisa diselamatkan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Al Ikhlas Pemalang.

Harno berada di bawah gerbong kurang lebih selama enam jam, sebelum dapat dangkat dari bawah gerbong yang menjepitnya. Saat proses evakuasi Harno dalam kondisi sadar.

Saat ditemui Harno mengatakan, tidak mengetahui awal mula kejadian, hanya merasakan dorongan keras dari belakang, setelah itu posisinya sudah terjepit di bawah gerbong.

Dia mengatakan, saat di bawah gerbong hanya merasakan sakit di kedua kakinya hingga beberapa saat. "Dalam posisi terjepit saya langsung dipasang infus oleh petugas medis yang berusaha menolong," katanya.

Dalam tabrakan kereta antara KA Senja Utama-KA Argo Bromo Anggrek di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu dini hari itu, terdapat tiga anggota TNI Angkatan Darat yang meninggal.

Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan ketika dimintai konfirmasi Sabtu, mengatakan, dalam KA Senja Utama itu terdapat 10 anggota TNI,  tiga di antaranya meninggal, dua orang mengalami luka ringan, tiga orang masih dicari, dan dua orang selamat.

Tundjung mengatakan, jumlah korban tewas semuanya 36 orang dan 21 orang di antaranya sudah teridentifikasi, sedangkan 15 orang lainnya belum dapat dikenali.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com