Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeboran Berhenti Sejenak

Kompas.com - 30/09/2010, 11:54 WIB

CHILE, KOMPAS.com - Adangan pengeboran terdapat dalam upaya penyelamatan 33 penambang Chile yang terperangkap di bawah tanah, kata tim penyelamat, Kamis (30/9/2010).     Bor tercepat di antara dua lainnya telah menggali sedalam 303 meter yang mendekati setengah kedalaman sasaran sedalam 630 meter. "Kami sementara harus berhenti untuk menjalani pemeriksaan mesin," katanya.     Pada Senin dan Selasa, bor tersebut telah menggali sedalam 50 meter per hari yang merupakan hasil terbaik yang bisa dicapai. Namun, menurut pemimpin operasi penyelamatan, Andres Sougarret, operasi rencana B yang menggunakan bor mesin T-130 dapat menjadi lebih rentan ketika mencapai kedalaman 500 meter.     Menurut Sougaret kepada Radio Cooperativa, pengeboran akan memperlambatkan operasinya di sekitar lapisan tambang tua, agar tidak mematahkan serta memicu runtuhan yang dapat memperlambat pengerjaan. Kedua mesin bor lainnya juga sedang dioperasikan.     Mesin pertama, Strata-950 yang dijuluki Rencana A, telah mencapai kedalaman 526 meter dari sasarannya sedalam 702 meter, serta telah memperlambat pengoperasiannya, kata petugas penyelamat. Bor ini memiliki diameter sebesar 30 sentimeter dan harus diperlebar untuk penyelamatan tersebut.     Menurut Sougarret, sebuah mesin bor untuk eksplorasi minyak digunakan di Rencana C yang hanya membutuhkan sekali pengeboran telah mencapai kedalaman pada 122 meter dari sasarannya yang sedalam 597 meter.     Para petugas penyelamat mengatakan sepertinya mereka tidak dapat mengangkat para penambang hingga awal November.     Para penambang itu telah terperangkap sejak lima Agustus akibat runtuhnya penyangga tambang yang menutupi jalan keluar. Pemerintah Chile telah mendatangkan peti kapsul yang panjang dan kecil untuk diturunkan ke dalam lubang agar para penambang dapat diangkat satu per satu.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com