"Mujahidin akan menanggapi dengan keras dan kuat terhadap semua serangan agen-agen Prancis."
Partai yang berkuasa di Mauritania telah minta dukungan dari warga dalam "perang suci terhadap teroris" yang "telah merusak citra Muslim".
"Militer kami telah memutuskan untuk melakukan pembalasan" setelah "serangan kejam" yang melanda negara itu sejak 2005, kata pemimpin Uni Republik (UPR) yang berkuasa di Mauritania, Mohammed Mahmoud Ould Mohamed Lemine.
Serangah Mauritania di tetangganya Mali tidak secara resmi dikaitkan dengan penculikan pekan lalu terhadap tujuh sandera di Niger, yang sekarang diyakini ditahan oleh AQIM di Mali timurlaut dekat perbatasan Aljazair.
Ketujuh orang itu terdiri atas lima warga Prancis, satu Togo dan satu Madagaskar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.