JAKARTA, KOMPAS.com — LSM Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) akan berangkat bergabung dengan tim pemerintah ke Penang, Malaysia, terkait dengan persoalan penangkapan 11 nelayan tradisional Indonesia.
"Selasa besok Kiara bersama tim pemerintah akan berangkat ke Penang menindaklanjuti penangkapan nelayan Indonesia di Malaysia," kata Sekjen Kiara, Riza Damanik, di Jakarta, Senin (6/9/2010).
Riza memaparkan, agenda yang rencananya akan dilakukan adalah bertemu pihak Konsulat Jenderal RI dan juga para nelayan tersebut.
Kiara memutuskan ikut dalam tim pemerintah karena alasan misi kemanusiaan terkait pembebasan para nelayan tradisional Indonesia. "Kami memastikan langkah diplomasi RI dapat melepas para nelayan," katanya.
Selain itu, Kiara akan memastikan tegaknya kedaulatan nasional di kawasan perairan RI.
Agar para nelayan dapat menangkap ikan di wilayah perairan yang memang termasuk wilayah Indonesia. "Saya akan update perkembangannya dari Malaysia," kata Riza.
Sebelumnya, Riza mengatakan, pihaknya mengaku diajak berkolaborasi dengan pemerintah dalam meningkatkan pengawasan terhadap lautan, antara lain terkait insiden penangkapan tersebut.
"Kami diajak berkolaborasi oleh KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan)," kata Sekjen Kiara.
Menurut Riza, langkah pemerintah yang berniat untuk berkolaborasi dengan elemen masyarakat sipil merupakan langkah yang bagus, antara lain, untuk menyelesaikan persoalan memperoleh informasi tentang penangkapan nelayan tradisional Indonesia-Malaysia.
Selama ini pihak KKP kerap tidak mendapatkan data secara langsung bila terdapat peristiwa penangkapan nelayan Indonesia.
Bahkan, pihak keluarga korban juga kerap mendapatkan pemberitaan tentang penangkapan itu dari pihak lain dan bukan dari jalur resmi pemerintah.
Kiara mendapatkan informasi, ada sekitar 11 nelayan tradisional ditangkap dan ditahan di sejumlah penjara Malaysia pada periode Juli-September 2010.
Ke-11 nelayan tersebut dilaporkan merupakan warga yang berasal dari Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.