Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Redakan Ketegangan Publik

Kompas.com - 28/08/2010, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi dan kritik keras yang dilayangkan kepada pemerintah merupakan akibat dari diplomasi "setengah hati" yang dijalankan pemerintah dalam menyelesaikan perselisihan dengan Malaysia.

Hal itu dikatakan Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana, Sabtu (28/8/2010), di Jakarta. Hikmahanto mengatakan, akibatnya publik dalam posisi kebingungan.

"Dan akhirnya publik mengambil posisi masing-masing. Kondisi ini akan mempersulit penyelesaian masalah kedua negara," katanya.

Pemerintah Malaysia, beberapa hari lalu menyatakan kecewa dengan aksi yang dilakukan di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta. Aksi itu diwarnai dengan pelemparan kotoran manusia.

"Pemerintah seharusnya bisa membuat publik percaya dengan apa yang dilakukannya. Diplomasi harus benar-benar korektif. Saat ini sudah terjadi ketegangan di tingkat publik. Elit kedua negara harus bisa meredakan," ujar Hikmahanto.

Surat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dikirimkan ke PM Malaysia Datok Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, dinilai Hikmahanto patut diapresiasi. Meski hanya disampaikan tertulis, menurutnya, upaya itu bisa meredakan eskalasi emosi di kedua belah pihak. Tetapi, ia menekankan, perlunya pembicaraan bilateral antara Indonesia dan Malaysia.

"Agar pemimpin kedua negara bisa saling bicara bagaimana meredam ketegangan di tingkat publik. Kalau dibiarkan terjadi ketegangan, akan menyulitkan penyelesaian," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Pasal-pasal di RUU Penyiaran Dinilai Berupaya Mengendalikan dan Melemahkan Pers

    Nasional
    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Korban Meninggal akibat Banjir Lahar di Sumbar Kembali Bertambah, Total 62 Orang

    Nasional
    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Indonesia Dukung Pembentukan Global Water Fund di World Water Forum Ke-10

    Nasional
    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Waisak 2024, Puan Ajak Masyarakat Tebar Kebajikan dan Pererat Kerukunan

    Nasional
    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Jokowi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak, Harap Kedamaian Selalu Menyertai

    Nasional
    Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

    Kementerian KKP Bantu Pembudidaya Terdampak Banjir Bandang di Sumbar

    Nasional
    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Jokowi Bakal Jadi Penasihatnya di Pemerintahan, Prabowo: Sangat Menguntungkan Bangsa

    Nasional
    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

    Nasional
    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

    Nasional
    Tak Setuju Istilah 'Presidential Club', Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

    Tak Setuju Istilah "Presidential Club", Prabowo: Enggak Usah Bikin Klub, Minum Kopi Saja

    Nasional
    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

    Nasional
    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

    Nasional
    Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Hormati jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

    Nasional
    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

    Nasional
    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com