Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebanon dan Israel Bentrok, Tiga Tewas

Kompas.com - 03/08/2010, 23:53 WIB

BEIRUT, KOMPAS.com - Tentara Lebanon dan Israel saling tembak di wilayah perbatasan, Selasa (3/8). Tiga warga Lebanon dilaporkan tewas dalam eskalasi ketegangan langka yang dapat memicu kebuntuan yang berbahaya.

Pihak Lebanon mengatakan, sedikitnya dua tentara dan seorang jurnalisnya tewas dalam bentrokan paling serius sejak perang sengit empat tahun lalu. PBB telah menerapkan "pembatasan maksimum"  di wilayah itu dan mengatakan kebijakan tersebut berjalan di kedua belah pihak demi memulihkan ketenangan.   Para saksi mata di Lebanon melaporkan, serangan artileri Israel dilancarkan di daerah itu beberapa jam setelah bentrokan tersebut pecah. Soal apa yang memicu bentrokan, ada laporan yang bertentangan.

Angkatan bersenjata Israel mengatakan, tentara mereka diserang di dalam wilayah Israel saat patroli rutin dan membalas dengan tembakan artileri.

Sementara seorang perwira tentara Lebanon mengatakan, bentrokan itu dimulai ketika pasukan Israel mencoba untuk memindahkan sebuah pohon dari sisi perbatasan Lebanon. Para perwira Lebanon mengatakan, salah satu serangan artileri Israel menghantam sebuah rumah di kota perbatasan Lebanon, Adaisseh. Seorang warga sipil luka-luka dalam serangan itu, katanya. Seorang pejabat keamanan juga mengatakan, Assaf Abu Rahhal, seorang jurnalis Lebanon yang bekerja untuk harian Al-Akhbar, tewas ketika sebuah artileri  Israel mendarat di sampingnya di Adaisseh.

Perbatasan Lebanon - Israel telah relatif tenang sejak perang musim panas tahun 2006 antara Israel-Hezbullah yang menewaskan 1.200 warga Lebanon dan sekitar 160 warga Israel. Bentrokan yang pecah Selasa itu tampaknya tidak melibatkan anggota Hezbullah.

Setelah perang tahun 2006 itu, PBB mengerahkan pasukan penjaga perdamaian sebanyak 12.000 orang di wiliyah tersebut, yang dikenal sebagai UNIFIL.

Namun ketegangan di sepanjang perbatasan meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Israel mengklaim bahwa gerilyawan Hezbullah Lebanon telah secara signifikan memperluas dan meningkatkan persenjataan roket mereka sejak tahun 2006. Para pejabat Israel, antara lain, menuduh Suriah dan Iran memasok Hezbullah dengan rudal Scud yang mampu menjangakau sedemikian jauh ke daerah Israel, sebuah klaim yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Hezbullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com