Menlu Inggris David Milliband di depan parlemen mengatakan, hasil laporan sebuah komite pemerintah menunjukkan telah terjadi pemalsuan paspor yang dilakukan sebuah lembaga intelijen (Mossad).
Sebaliknya, Menlu Israel Avigdor Lieberman menyayangkan keputusan Inggris tersebut. Ia menuduh Inggris tidak memberi bukti dalam kasus keterlibatan Mossad itu. Meski demikian, kata Lieberman, Israel tetap ingin menjaga hubungan bersahabat dengan Inggris.
Israel segera mengganti diplomat yang diusir itu dengan diplomat lain. Israel juga tidak akan membalas dengan mengusir diplomat Inggris.
Menurut harian itu, PM Israel Benjamin Netanyahu dan Menhan Ehud Barak yang kini sedang berada di AS serta Menlu Avigdor Lieberman yang kini berada di Belgia mengadakan konsultasi melalui telepon untuk membahas keputusan Inggris itu dan mengantisipasi kemungkinan negara lain mengikuti jejak Inggris.
Televisi Alarabiya mengungkapkan, Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sedang melakukan konsultasi dengan para pembantu utamanya, membahas kemungkinan pengusiran diplomat Israel dari Perancis. Diungkapkan, Pemerintah Perancis kini sedang menyorot diplomat di Kedubes Israel di Paris yang berasal dari institusi Mossad.
Mantan Dubes Israel untuk Inggris Zvi Hefetz, kepada radio Israel, menyebut sanksi Inggris itu tidak berat. Ia mengatakan, Menlu Milliband berhasil menemukan pola tindakan yang berimbang, yakni antara keharusan memberi sanksi atas Israel dan tetap menjadikan Israel sebagai sahabat yang dekat dengan Inggris.
Menurut harian Al Quds al-Arabi yang terbit di London, sanksi Inggris atas Israel masih lemah dibanding tingkat kejahatan Israel dalam memalsukan paspor Inggris.