WASHINGTON, KOMPAS.com - Ribuan pemrotes anti-perang turun ke jalan-jalan di ibu kota AS, Sabtu, untuk memperingati tahun ketujuh perang di Irak, dalam rangka menunjukkan pengabaian frustasi yang luas oleh media dan masyarakat.
Saat marathon nasional itu berlangsung di kota, para pemrotes berkumpul di luar Gedung Putih membawa benda yang mencitrakan mahalnya biaya perang, serta mengecam penggunaan pesawat tak berawak untuk mengebom musuh-musuh AS.
Di bawah terik matahari dan pengawasan polisi yang bersikap cukup berhati-hati, beberapa demonstran mengusung peti mati yang diselimuti bendera Irak dan Afghanistan, untuk menghormati rakyat sipil yang tewas akibat perang di kedua negara tersebut.
"Kebijakan Obama di Irak dan Afghanistan sejahat kebijakan Bush," kata anggota Veteran Irak Menentang Perang, Mathhis Chiroux, 26 tahun, merujuk pada kesinambungan kebijakan perang di dua negara oleh Presiden Barack Obama dari pendahulunya mantan presiden George W. Bush.
"Mesin AS menghasilkan perang tanpa melihat siapa yang menjadi presiden. Kami membunuh orang-orang yang tidak bersalah," katanya menambahkan.
Larry Syverson, 61 tahun, membawa foto putranya yang menjadi tentara, Branden, yang kini sedang dikirim ke Afghanistan.
Selain menyebut aksi itu sebagai peringatan perang, media AS juga memfokuskan secara eksklusif politik luar negeri menjelang pemungutan suara Minggu (21/3/2010) di Dewan Perwakilan untuk rancangan undang-undang reformasi kesehatan.
Menurut laman Internet independen icasualties.org, 4.385 tentara AS tewas di Irak sejak AS melancarkan serangan terhadap negara itu pada Maret 2003. Sedangkan 1.024 tentara AS tewas di Afghanistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.