Kebanyakan penjualan dan perubahan kebijakan mengenai aset negara diumumkan ke sekelompok kecil pebisnis. Kabar ini meluas dari mulut ke mulut. Pemerintah juga membuka sektor pendidikan dan kesehatan untuk digarap perusahaan swasta, kata U Phon Win. Pemerintah telah mengeluarkan izin pertama pendirian sekolah dan rumah sakit swasta. ”Ini merupakan kesempatan bagi komunitas bisnis internasional,” katanya.
Bagi sebagian orang, penjualan aset ini meningkatkan keprihatinan karena dapat juga berarti akan memperkuat kedudukan kroni militer.
Salah seorang pebisnis dari Myanmar, U Tay Za, memiliki sebuah maskapai penerbangan dan tim sepak bola. Selain itu, dia juga memiliki beberapa saham pada bisnis kayu, pariwisata, telekomunikasi dan bisnis konstruksi. Dia saat ini ditunjuk menjadi kepala asosiasi perminyakan dan tampaknya semakin memperluas bisnisnya.
Belakangan ini, Komisi Privatisasi mengemukakan daftar 176 aset di Yangon yang akan dilelang dalam beberapa pekan ke depan. Daftar sepanjang 18 halaman itu diperlihatkan kepada pembeli.