Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Junta Jamin Kembali ke Pemerintahan Sipil

Kompas.com - 22/02/2010, 20:39 WIB

NIAMEY, KOMPAS.com - Amerika Serikat, Senin (22/2/2010) menyerukan sebuah transisi damai dari pemerintahan militer ke pemerintahan sipil di negara kaya uranium, Niger, yang telah menggulingkan Presiden Mamadou Tandja.

Seruan itu dilakukan setelah junta berjanji untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan sipil dan mengembalikan negara Afrika di bagian barat itu kepada demokrasi segera setelah para politisi menyetujui konstitusi baru dan melakukan pemilihan umum.

"Amerika Serikat melanjutkan mendukung harapan rakyat Niger untuk melihat hukum ditegakkan kembali dan transisi damai yang berujung pada pemilihan umum yang adil dan transparan," menurut sebuah pernyataan dalam bahasa Perancis yang dikeluarkan Kedutaan AS di Niamey.

Washington sebelumnya telah melakukan seruan untuk kembali ke demokrasi pada Jumat. Organisasi non-pemerintah juga telah mengeluarkan seruan yang serupa.

"Kami menyeru militer untuk memenuhi janjinya guna mengembalikan demokrasi sesegera mungkin," kata FUSAD, sebuah organisasi yang memayungi organisasi non pemerintah lokal.

Junta memberikan jaminan yang diperlukan kepada delegasi internasional bahwa negara itu akan kembali ke demokrasi berdasarkan undang-undang melalui dialog diantara seluruh partai politik dan gerakan masyarakat sipil untuk menetapkan sebuah pemilihan umum.

Namun pemerintah militer tidak memberikan tenggat waktu dalam perundingannya dengan PBB dan utusan Afrika di Niamey, Minggu.

Niger, hampir selama satu dekade selalu dilanda gejolak politik. Sehingga ketika Tandja memutuskan untuk memperpanjang kekuasaannya, lebih dari 10 tahun, langkah itu memicu kemarahan di dalam dan luar negeri.

Nigeri dicekal dari organisasi kawasan ketika Uni Eropa, donor utama di negara miskin itu menunda bantuannya.

Militer mengatakan bahwa mereka mengambil keputusan itu karena dialog antara Tandja dan pesaing politiknya macet.

Jika hukum di negara itu tidak dilanggar, maka para pejabat militer mengatakan bahwa mereka tidak akan melakukan langkah itu (kudeta).

Junta mengatakan, Tandja yang ditangkap dalam sebuah penyerbuan di istana presiden, Kamis lalu, ditahan di tempat yang sama di Niamey. Palang Merah dijinkan untuk mengunjungi dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com