Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Baca, Bocah 4 Tahun Disiksa Tentara

Kompas.com - 09/02/2010, 04:49 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Sebagai orangtua, semestinya memberikan curahan kasih sayang mendalam pada saat pertumbuhan anak. Namun, orangtua yang satu ini tidak. Ia justru menyiksanya hanya karena sang anak tidak bisa membaca.

Kisah ini terjadi di Amerika. Seorang tentara AS dituduh melakukan waterboarding kepada putrinya yang berusia 4 tahun lantaran tidak bisa membaca ABC. Menurut polisi, tindakan itu dilakukan saat orangtuanya, Yosua Tabor (27), bersama pacarnya tengah mabuk.

Di bawah pengaruh alkohol, sang ayah membenamkan kepala putrinya ke dalam wastafel ke atas, lalu ke bawah, dan begitu seterusnya.

"Dari apa yang saya pahami, itu sangat mirip dengan waterboarding," kata Kepala Polisi Yelm Todd Stancil.

Waterboarding adalah teknik interogasi dengan menyiksa seorang tersangka. Agar tersangka mengaku, biasanya mereka disiram air dengan kepala tertutup atau dibenamkan ke dalam sebuah bak berisi air. Penyiksaan itu dilakukan agar tersangka memberikan pengakuan yang diminta penyidik.

"Dan dia membuatnya hanya lebih parah, anak itu menjadi takut air," kata Kepala Polisi.

"Anak itu tidak bisa membaca ABC saat mereka berkumpul. Namun, menurut ayahnya, itu hukuman yang baik-baik saja," katanya.

Polisi menemukan gadis itu bersembunyi di kamar mandi setelah menanggapi laporan tentang gangguan awal pada 31 Januari lalu. Sementara tersangka mengancam sang bocah jika berani keluar.

"Setelah pacar Tabor mengungkapkan siksaan terhadap putrinya yang berusia 4 tahun itu, baru kami bisa melakukan penyelidikan."

"Kami menemukan dia bersembunyi di kamar mandi. Perlu diketahui bahwa saat itu pukul 02.00. Dia sudah bangun dan terjaga, kemudian bersembunyi di kamar mandi dalam ketakutan terhadap ayahnya," katanya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, gadis itu kini ditempatkan dalam sebuah keluarga angkat. Sementara sang ayah, Tabor, ditangkap dan didakwa dengan serangan derajat dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com