Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Haiti Mulai Putus Asa

Kompas.com - 16/01/2010, 03:05 WIB

”Terjadi penjarahan dan ada orang-orang bersenjata di luar sana karena orang-orang sangat putus asa,” tutur dia.

Program Pangan Dunia PBB (WFP) melaporkan bahwa gudang mereka di Port-au-Prince dijarah. Kim Buldoc dari WFP memperingatkan risiko terjadinya kekacauan sosial jika para pekerja tidak bergerak cepat menyalurkan bantuan.

Dari Eropa, Asia, dan Amerika, pemerintah dan kelompok-kelompok kemanusiaan mengirim pesawat penuh biskuit dan bahan makanan lain, berton-ton air bersih, tenda, selimut, tablet pemurni air, peralatan berat, dan helikopter ke Haiti. Negara-negara menjanjikan bantuan dana hingga 400 juta dollar AS, termasuk 100 juta dollar AS dari Amerika Serikat.

Ratusan tim pencari dan penyelamat, tenaga medis, dan anjing pelacak tiba di lokasi gempa dan berjuang menyelamatkan korban. Warga pun belum lelah menggali di antara reruntuhan bangunan.

Bau tak sedap mulai memenuhi udara kota karena mayat-mayat korban gempa yang dibiarkan begitu saja di jalan-jalan. Presiden Haiti Rene Preval mengatakan, sudah 7.000 orang dimakamkan di kuburan massal.

Ambil alih

Palang Merah Internasional memperkirakan korban tewas sekitar 45.000 orang hingga 50.000 orang. Ribuan orang yang terluka menghabiskan malam ketiga dalam kesakitan, terbaring di tepi jalan, dan menanti dengan putus asa.

”Kami telah berada di luar, menanti selama tiga hari tiga malam, tetapi tidak ada yang dilakukan untuk kami. Bahkan, tak satu pun kata penghiburan dari Presiden. Apa yang harus kami lakukan?” kata Pierre Jackson, seorang warga Port-au-Prince.

Amerika Serikat dan Presiden Barack Obama bergerak mengambil alih pimpinan upaya penyelamatan di Haiti. Dua kapal amfibi dengan 2.000 marinir dan sebuah kapal induk dikerahkan untuk keperluan penyelamatan. Bahkan, Kuba memberi izin agar wilayah udaranya digunakan oleh AS untuk menerbangkan bantuan dan mengevakuasi korban gempa.

Obama dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, bersama Brasil, Kanada, dan negara-negara di kawasan akan mengadakan konferensi internasional untuk membangun kembali Haiti, bekas koloni Perancis, kemungkinan pada Maret mendatang. (ap/afp/reuters/bbc/fro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com