Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Somalia Melarikan Diri ke Kenya

Kompas.com - 30/11/2009, 19:41 WIB

ISIOLO, KENYA, KOMPAS.com -  Ratusan warga Somalia melarikan diri ke Kenya setelah gerilyawan yang diduga punya hubungan dengan  Al Qaeda merebut sebuah kota Somalia dekat perbatasan kedua negara, kata penduduk.
   
Kelompok gerilyawan Al Shabaab yang dituduh Washington adalah wakil kelompok Osama bin Laden itu di Somalia, menguasai Dhobley, Sabtu pekan lalu setelah mengusir kelompok gerilyawan Hizbul Islam dari kota itu.
   
Al Shabaab mengatakan sejumlah pemimpin Hizbul Islam juga menyeberang perbatasan memasuki Kenya setelah pertempuran itu. "Satu kelompok warga Somalia menyelinap masuk ke Kenya Sabtu malam tetapi tiga truk yang membawa lebih dari 200 warga Somalia  dicegat oleh patroli militer Senin pagi dan semua mereka di bawa kembali ke Somalia," kata Abdirizak, seorang penduduk Kenya dekat perbatasan itu.
   
Juga ada kekhawatiran di kalangan penduduk Kenya bahwa Al Shabaab mungkin melancarkan serangan memasuki perbatasan itu. "Kami cemas. Al Shabaab mengancam akan menyerang Kenya. Mereka sangat dekat dan sejumlah dari kami mungkin meninggalkan daerah perbatasan itu," kata penduduk tersebut.
   
Seorang pejabat senior Al Shabaab, Juni lalu mengatakan kelompok itu mungkin "menyerbu" Kenya kecuali negara itu mengurangi jumlah pasukannya di sepanjang perbatasan dengan tempat-tempat seperti Dhobley.
   
Wakil komandan polisi untuk wilayah itu, Paul Kuria, mengatakan para petugas keamanan sedang melakukan patroli di perbatasan itu.
   
Juru bicara Al Shabaab Sheikh Hassan Yaqub mengemukakan kepada Reuters bahwa sejumlah pemimpin Hizbul Islam juga sekarang berlindung di Kenya.
   
Dua kelompok gerilyawan itu telah berperang menghadapi  pemerintah dukungan Barat itu di ibu kota Mogadishu, tetapi pertempuran untuk menguasai pelabuhan Kismayu, Somalia selatan telah memecah belah kedua kelompok yang bersekutu itu. "Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa Ibrahim Shugri, Moalim Mohamed dan Hasssan Mahdi  memasuki apa yang disebut perbatasan antara Kenya dan Somalia dan telah tiba di Garissa," katanya mengacu pada para pemimpin Hizbul Islam.
   
"Intelijen kami menginformasikan kepada kami mereka melakukan pertemuan dengan para perwira militer Kenya di sebuah hotel dan mereka akan ke Nairobi. Kami memerangi mereka karena mereka dikirim ke sini dari Kenya," imbuhnya.
   
Yaqub mengatakan Al Shabaab juga bertemu dengan Sheikh Hassan Turki di Dhobley. Ulama berhaluan keras itu masuk dalam daftar AS  sekutu Al Qaeda di Somalia. Turki adalah wakil pemimpin Hizbul Islam dan komandan kelompok milisi Ras Kamboni Somalia selatan. Ia mengecam al Shabaab  September lalu karena secara sepihak mengumumkan mereka akan menguasai Kismayu.
   
"Beberapa pejabat kami bertemu dengan Hassan Turki di Dhobley, dan sebagaimana anda ketahui Turki adalah salah seorang dari para pemimpin Islam yang berani di Afrika timur. Mereka berbicara dengan dia tentang masalah-masalah sekarang," kata Yaqub.
   
Maksud dari pertemuan tidak jelas, tetapi jika pihak Al Shabaab  yakin Turki untuk bergabung dengan mereka,  hal itu akan memukul pemimpin Hizbul, Sheikh Hassan Dahir Aweys.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com