Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serdadu Anak dan TNI

Kompas.com - 26/10/2009, 05:47 WIB

Para pengamat PBB yang tidak bersenjata itu diintimidasi karena mereka memberikan laporan obyektif tentang situasi sebuah daerah yang ditinjau. Para milobs, lanjut Farid, juga harus menerima laporan keluhan mantan pemberontak dan penyerahan senjata.

Para milobs pernah ”terjepit” karena harus menjadi mediasi agar pemberontak tidak menyerang Sierra Leone dari wilayah Liberia di sebelah timur yang juga dalam keadaan karut-marut. Salah satu ”pemain” dalam perang saudara di Sierra Leone adalah penjahat perang asal Liberia, Charles Taylor. Milobs harus bergerak ke pedalaman, daerah tambang, dan zona rawan konflik.

”Saya juga mendapat kesempatan langka menyaksikan proses peradilan para penjahat perang. Ada juga kasus yang berhasil diselesaikan lewat Dewan Kebenaran dan Rekonsiliasi (Truth and Reconciliation Council). Upaya rekonsiliasi mereka mencontoh kasus Afrika Selatan. Pengalaman itu sebetulnya sangat berharga bagi Indonesia,” kata Farid.

Singkat cerita, ujar Farid, perwira TNI pun mendapat pujian dan direkomendasikan untuk kembali bertugas pada masa mendatang.(ong)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com